Sambut Hari Batik Nasional, Kenalan Dengan Brand Batik Ternama Yang Wajib Kamu Tahu!

Indonesia dengan bangga memperingat Hari Batik Nasional sejak UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) dan menjadi satu dari 76 warisan budaya lainnya di dunia. Ada beberapa kriteria dari UNESCO yang membuat batik mendapatkan gelar kebanggaan tersebut. Di antaranya adalah teknik yang diturunkan dari generasi ke generasi, simbolisme, dan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. Sejak pengakuan tersebut, Indonesia kini makin lekat dengan batik. Tiap-tiap daerah mulai memperkenalkan motif batik khusus dengan warna yang unik kebanggan mereka. Hari Batik nasional juga menjadi sebuah momentum pelestarian dan pengenalan batik kepada dunia internasional.

Batik merupakan karya agung warisan budaya manusia yang sebaiknya dilestarikan oleh generasi-generasi penerus seperti generasi milenial saat ini. Masyarakat Indonesia dapat merayakan Hari Batik Nasional dengan berbagai cara, mulai dari belajar membuat batik itu sendiri, hingga belanja produk batik karya UMKM dan desainer ternama asal Indonesia. Batik yang identik dengan kain tradisional yang dulunya digunakan untuk menggendong bayi, kini berkembang sedemikian rupa dan berhasil menjadi sebuah item fashion yang penting di dunia. Sudah ada banyak brand fashion khusus batik di Indonesia bahkan luar negeri. Bahkan batik berhasil menciptakan tren tersendiri untuk para anak muda saat ini.

Berikut ini adalah 5 brand batik ternama untuk menemani Anda dalam merayakan Hari Batik Nasional:

Sukkha Citta

Dennica Flesh menciptakan Sukkha Citta untuk memberdayakan artisan lokal di Indonesia. Dengan menciptakan #MadeRight, brand yang satu ini menciptakan sebuah program yang meberikan kestabilan ekonomi bagi para artisan.

Selain itu mereka juga mempraktekan sustainable fashion dan menciptakan reintepretasi batik modern sembari menjaga tradisinya. Dimulai dengan 4 artisan di sebuah desa pada tahun 2016, saat ini Sukka Chitta sudah memiliki lebih dari 50 mitra.

Sejauh Mata Memandang

Brand yang lahir dari tangan desainer Chitra Subyakto, ini mengusung konsep slow fashion dalam setiap koleksinya. Sejauh Mata Memandang tak hanya memperlihatkan nuansa batik yang minimalis, namun juga mendukung isu lingkungan yang sedang ramai diperbincangkan saat ini.

Mulai dari proses produksi hingga kemasannya, brand ini menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Lirik ragam koleksi Sejauh Mata Memandang mulai dari kemeja, luaran, celana, kain, bahkan koleksi aksesori seperti tas.

Iwan Tirta

Iwan Tirta sudah mendedikasikan hidupnya untuk memperkenalkan batik kepada dunia. Iwan Tirta merupakan maestro batik terkenal yang telah tersohor akan koleksi batiknya yang melegenda, desain kain yang elok, serta pagelaran busana yang megah. Kini, Iwan Tirta tercatat telah mendesain lebih dari 10.000 desain batik orisinil selama hidupnya.

Koleksi yang ditawarkan pun memiliki berbagai kualitas dan model, sehingga pelanggan dapat sesuaikan dengan kebutuhan dan budget masing-masing. Kualitas dari koleksi Iwan Tirta tidak perlu diragukan lagi, pasalnya Iwan Tirta juga sering berkolaborasi dengan brand ternama hingga mancanegara untuk mempopulerkan penggunaan batik ke dunia. 

Rianty Batik

Rianty Batik memiliki banyak penawaran pakaian batik dengan sentuhan model yang lebih formal. Seperti blazer batik, kemeja panjang batik untuk pria, dan lainnya. Adapun beberapa koleksinya yang menjual set pakaian lengkap dengan masker batik dengan motif yang sama, sehingga dapat membuat penampilanmu matching from head to toe. Koleksi dari Rianty Batik dapat diakses dengan harga yang juga terjangkau, mulai dari Rp 200.000-an. 

Danar Hadi

Merek batik bernama Danar Hadi juga sudah sangat populer di Indonesia. Bahkan, dapat dikatakan bahwa Danar Hadi merupakan salah satu pelopor masuknya batik di industri fashion Indonesia.

Butik Danar Hadi didirikan Santosa Doellah yang memang lahir dari keluarga pengusaha. Pria yang kini berusia 77 tahun ini memulai bisnis batik pada 1967 dan membuka toko di wilayah tempat tinggalnya

Previous
Previous

Mengapa Brand Harus Peduli dengan Generasi Alpha?

Next
Next

Bertahan Diketatnya Persaingan Pasar Dengan Andalkan Strategi Pemasaran Ala Zara