Luxury Branding Strategy: Ubah Produk Biasa Aja Jadi Luxury, Gimana ya Caranya?

Apa itu Luxury Branding Strategy?

Jika di artikan, Luxury memiliki arti mewah. Luxury Branding Strategy merupakan salah satu strategi pemasaran Brand/merek mewah yang bertujuan untuk menciptakan value tertinggi dan kekuatan harga dengan memaksimalkan pemanfaatan berbagai elemen Brand seperti negara asal, kelangkaan, keaslian, keahlian, dan berbagai hal lainnya. Luxury Branding Strategy banyak digunakan oleh Brand yang memiliki target market dari kalangan menengah atas hingga kalangan atas. 

Lalu bagaimana cara mengubah “image” Brand kita menjadi Luxury?

Dilansir dari ventureharbour.com, berikut 10 step agar Brand kami “naik level” menjadi Luxury Brand!

  1. Memaksimalkan Pemanfaatan Media Sosial Visual 

    Media Sosial Visual yang sangat sering diakses adalah Pinterest. Kita dapat memaksimalkan penggunaan Pinterest untuk mempromosikan produk yang kita miliki. Namun perlu diberi catatan bahwa produk yang kita promosikan harus bersifat soft selling, tidak secara frontal mempromosikan. Misalnya bisa berupa inspirasi Outfit Of The Day (OOTD), atau referensi penggunaan produk tertentu. 

  2. Membangun Situs yang Menggabungkan Style, User Experience, dan Fungsionalitas

    Umumnya situs web Luxury Brand sangat bergaya dan eksklusif. Namun secara pengalaman pengguna cukup buruk. Tidak jarang user “malas” untuk membuka situs web suatu Brand karena tampilannya yang membingungkan. Padahal jika kita dapat memaksimalkan penggunaan situs web dengan baik dan benar, hal tersebut akan menjadi traffic tersendiri yang menguntungkan Brand kita. Salah satu contoh situs web yang sangat memaksimalkan UI/UX hingga fungsionalitasnya adalah Brand Versace, tampilan yang simpel namun exclusive dan penempatan detail informasi yang jelas hingga komposisi yang seimbang antara kolom informasi dan foto produk menjadikan Versace salah satu contoh yang tepat.

  3. Memanfaatkan Latar Belakang Brand Terbentuk

    Kita cukup sering melihat suatu Brand menjelaskan sejarah dan alasan kenapa Brand mereka terbentuk. Hal tersebut dapat dijadikan “alasan” bahwa Brand kita hadir untuk menjawab sesuatu dan memberikan value lebih (bukan serta-merta karena tren).

  4. Penggunaan Facebook Ads untuk Menggapai “Luxury Shoppers”

    Kenapa kok harus menggunakan Facebook Ads? Karena sejauh ini Facebook Ads adalah salah satu media yang sangat segmented dan mempermudah kita untuk menetapkan target pasar. Umumnya, orang yang membeli produk dari Brand Luxury adalah orang dewasa muda hingga dewasa tua. Dalam facebook mayoritas penggunanya adalah orang-orang dengan rentang usia 25-40 tahun, hal ini tentu akan mempermudah suatu Brand untuk mensegmentasikan promosi pemasarannya.

  5. Memaksimalkan Penggunaan Search Engine Organic (SEO) 

    Brand Luxury mengedepankan ekslusifitas Brandnya. Untuk itu, suatu Brand Luxury harus berada di paling atas dalam pencarian melalui Search Engine. Akan menjadi tidak eksklusif jika nama Brand/produk Brand tidak berada di bagian atas pencarian, terlebih lagi jika dikalahkan dengan produk palsu/imitasi/kompetitor Brand tersebut.

  6. Membuat Konten Aspirasional dengan Tujuan Mengedukasi

    Pemasaran brand melalui konten-konten inspiratif/edukatif sederhana masih jarang dimaksimalkan. Padahal strategi ini dapat menaikkan traffic situs web suatu Brand. Karena Brand tersebut membuat konten menarik (walau tidak relevan dengan fashion) maka semakin besar potensi Brand tersebut untuk menjangkau audience dengan rasio yang lebih luas.

  7. Menyediakan Konten yang Menarik Sehingga Membuat Seseorang ingin Menunjukkan Statusnya

    Tidak jarang seseorang membeli produk dari suatu Brand Luxury hanya untuk validasi/pengakuan semata. Banyak orang yang ingin menggunakan produk dari Brand Luxury untuk menunjukkan statusnya. Hal ini dapat dijadikan celah bagi suatu Brand untuk memanfaatkannya sebagai strategi pemasaran.

  8. Menciptakan Rasa Eksklusivitas Secara Online

    Eksklusivitas adalah dasar untuk pemasaran merek mewah karena mempertahankan keinginan konsumen melalui kelangkaan. Eksklusivitas dapat dibuat secara online melalui grup anggota pribadi, layanan pramutamu, atau tunjangan loyalitas yang disampaikan secara digital yang disediakan khusus untuk pelanggan sebelumnya.

  9. Tetap Konsisten Membangun Daftar Pelanggan

    Pemasaran email sangat efektif untuk pemasaran e-commerce dan meningkatkan loyalitas pelanggan, karena memberikan kesempatan untuk mendidik konsumen dan memberitahu mereka tentang pengalaman atau produk baru yang ditawarkan oleh Brand.

  10. Mengkombinasikan Pengalaman Berbelanja Secara Offline dan Online

    Penggabungan yang termudah untuk dilakukan adalah dengan mengadakan undangan/event secara privat kepada member dari Brand. Saat seseorang diundang ke dalam forum yang privat, ia akan merasakan sensasi eksklusivitas dan mendorong dirinya untuk memberitahukan situasi tersebut kepada orang lain. Mirip seperti poin pada nomor 8 ya Fripipel, namun disini fokusnya adalah secara tidak langsung membawa pelanggan datang ke store untuk berbelanja secara offline namun Brand tetap mendapatkan promosi secara online.

Bagaimana Fripipel? Apakah kamu tertarik untuk mencoba salah satu dari beberapa trik di atas? Start Friday Asia hadir Brand Consultant adalah pilihan yang tepat untuk membantu kamu membangun image Brand-mu. Start Friday Asia terbukti terpercaya dan sukses bekerjasama dengan berbagai jenis Brand mulai dari building, re-branding, hingga pemasaran selama lebih dari 10 tahun. Build your Brand where it Lives; in the minds of it’s consumers.

Previous
Previous

Strategi Storytelling Unik Dari Brand Parfum Lokal HMNS!

Next
Next

Inbound Marketing dan Outbound Marketing, Dimana Sih Bedanya?