Inbound Marketing dan Outbound Marketing, Dimana Sih Bedanya?
Kita tentu sudah terbiasa mendengar istilah Marketing dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita pasti menemukan berbagai macam tindak Marketing dalam satu hari, entah saat kita sedang nongkrong, berbelanja ke minimarket terdekat, hingga berjalan melewati suatu daerah/tempat. Marketing itu sendiri memiliki arti Pemasaran, yang maksudnya adalah suatu aktivitas menyampaikan, mengkomunikasikan, menciptakan suatu tawaran yang bernilai untuk stakeholder.
Tau gak sih Fripipel, ternyata ada istilah Inbound & Outbound Marketing juga lho! Yuk simak penjelasan singkatnya!
Inbound Marketing merupakan suatu bentuk Marketing yang berfokus untuk menarik potential customers untuk mendatangi produk/jasa yang mereka tawarkan. Selain itu, Inbound Marketing juga berfokus melakukan segala bentuk proses pemasaran secara digital, misalnya melalui pengoptimalan Search Engine Organic (SEO), konten atraktif & interaktif di media sosial, review produk (umumnya Google Review), dan beberapa hal lainnya. Inbound Marketing juga kerap kali memberikan konten yang relevan & diinginkan oleh audience mereka. Strategi marketing ini juga memiliki beberapa kelebihan, yaitu; kemudahan akses untuk menjangkau target audience baik secara lokal maupun global, dapat mengukur kebiasaan/keinginan audience sebagai bentuk pengoptimalan campaign, cost yang dihabiskan relatif lebih rendah.
Setelah membahas Inbound Marketing, kita akan beranjak ke Outbound Marketing. Outbound Marketing merupakan salah satu bentuk proses marketing secara konvensional. Salah satu bentuk marketing yang terlintas pertama kali, misalnya seperti; iklan di televisi, billboard, flyer, spanduk, dan berbagai jenis promosi secara “hard selling” yang sudah terbaca dari zaman ke zaman.
Selain Itu, Apa Lagi yang Bikin Beda?
Dari segi arti, kita sudah mengetahui bahwa Inbound & Outbound Marketing memiliki arti dan praktik yang berbeda. Selain itu, tentu pemilihan strategi dalam melakukan Marketing menjadi salah satu fokus utama yang tentu berbeda. Dalam Inbound Marketing, kita tidak perlu mengeluarkan cost yang besar untuk properti, fokus utama dalam menjalani Inbound Marketing adalah pemilihan strategi komunikasi, copywriting, konten-konten yang fresh & relevan, dan sebagainya. Sedangkan untuk Outbound Marketing masih menggunakan cara-cara “kuno”, seperti proses komunikasi yang hanya dilakukan 1 arah, target market yang relatif random, dan cost/budget Marketing yang cukup besar karena hampir semua dilakukan secara konvensional.
Gimana Menurut Fripipel?
Penggunaan strategi Marketing tentu dapat disesuaikan dengan target audience yang kita tentukan. Namun kita juga harus memperhatikan behavior, keinginan, hingga kebutuhan dari potential customers kita. Apabila kita sebagai Marketer dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka para potential customers yang akan mendatangi kita. Penggunaan strategi Inbound Marketing cukup pas dan relevan dengan keadaan market, perkembangan teknologi, hingga pergeseran minat berbelanja masyarakat saat ini. Karena begitu banyaknya perubahan dan perkembangan dalam tahun ke tahun, maka penting bagi Marketers untuk terus mengikuti alur tersebut dan mempelajari hal baru dalam segala bentuk perubahan, karena hal tersebutlah yang menentukan apakah brand kita dapat “Survive” di tengah persaingan pasar atau tidak. Start Friday Asia Brand Consultant hadir sebagai fasilitator Brand Anda. Memberikan konsultasi terkait Brand Activations, Branding Consultant, hingga membantu proses pemasaran produk menggunakan strategi yang tepat sasaran terhadap audience.