Keluar Dari Gojek, Alamanda Shantika Berhasil Bangun StartUp Pendidikan Digital
Gojek telah menjadi salah satu perusahaan digital paling populer di Indonesia. Tak hanya mengangkat bidang ekonomi. Gojek juga mampu membangun ekosistem, digital startup Indonesia. Salah satu orang yang berhasil mengangkat Gojek menjadi startup dengan level yang tinggi merupakan Alamanda Shantika. Sayangnya, Alamanda memilih untuk meninggalkan Gojek pada tahun 2016 lalu dan mendirikan startup digital pendidikan yakni Binar Academy.
Industri digital merupakan salah satu sektor usaha yang tengah berkembang. Ini terllihat dari kemunculan startup yang tumbuh subur dan korporasi pun mulai menyesuaikan model bisnisnya. Sayang perkembangan itu belum diimbangi dengan ketersediaan tenaga kerja di bidang digital. Inilah yang coba dibenahi Binar Academy yang mencoba menyediakan tenaga kerja bidang digital.
Mengutip dari situs resminya, Binar Academy merupakan perusahaan sosial yang mengubah masyarakat secara digital melalui pembelajaran dan kolaborasi. Meski berfokus pada sektor edukasi dan menyediakan beasiswa gratis, Binar Academy enggan disebut yayasan atau organisasi non-profit. Startup rancangan Alamanda Shantika ini menyediakan kelas programing untuk siapa saja dan solusi transformasi digital bagi perusahaan.
Nantinya peran Binar Academy sendiri menjadi jembatan penghubung antara perguruan tinggi dengan industri yang butuh tenaga kerja digital. Saat ini, Binar Academy sudah ada di empat kota, yakni di Yogyakarta, Batam, Jakarta dan yang baru beroperasi di BSD City di Tangerang, Banten. Selain offline, Binar Academy juga mempunyai aplikasi online yang dapat di download di IOS dan Android. Pada aplikasi tersebut, para pengguna dapat membaca materi yang dibagikan dan mendapatkan feedback dari mentor secara langsung. Dengan adanya layanan online ini, Binar Academy berhasil memperluas jangkauannya ditambah dengan pandemi yang membuat banyak masyarakat mengikuti program ini. Sejauh ini sudah ada 18.000 orang yang mendaftar di program Binar Academy. Namun karena keterbatasan kelas dan pengajar, startup ini hanya sanggup menampung 800 orang saja dari 33 kota di seluruh Indonesia.
Setidaknya terdapat tiga program yang ditawarkan oleh Binar Academy, yaitu software engineer yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi, product designer yang berkaitan dengan user interdace-user experience, dan product manager yang berkaitan dengan analisa pasar. Nantinya para pengguna akan diberikan dua konsep bisnis. Yang pertama yaitu program berbayar yang disebut Binar Plus dan Binar Masterclass, dimana nantinya para murid akan dikenai biaya Rp 10 juta – Rp 13 juta. Dan yang kedua melalui seleksi dan tidak dipungut biaya Pendidikan. Biaya ini nanitnya akan dibayarkan oleh perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan Binar Academy. Namun tak hanya menyediakan kelas saja, Binar Academy juga menyalurkan para muridnya hingga ke perusahaan yang membutuhkan jasa mereka.
Alamanda sendiri melihat peluang dan kesempatan pada perempuan Indonesia di bidang dunia teknologi yang kini semakin terbuka luas. Setidaknya hal ini terbukti dari banyaknya murid perempuan yang tergabung dalam Binar Academy. Saat ini sudah tidak ada lagi batasan yang mengharuskan perempuan untuk belajar hanya beberapa hal tertentu saja. Sudah banyak perusahaan juga yang kini mencari rekruitmen IT tidak hanya untuk laki-laki.
Kesuksesan yang kini didapatkan oleh Binar Academy sendiri tak lepas dari nama besar Alamanda Shantika yang sudah familiar. Sejak kabar kemundurannya dari Gojek, banyak perusahaan yang menawarkan berbagai jabatan. Dari situlah jaringannya meluas hingga mereja menjadi mitra Binar Academy.