Tingkatkan Penjualan Dengan Gunakan Brand Repositioning
Kegiatan pemasaran tak selamanya berjalan mulus sesuai harapan marketer, melainkan terkadang harus menghadapi siatuasi yang buruk. Biasanya hal tersebut terjadi akibat pergeseran trend yang berkembang dengan cepat di tengah masyarakat. Akibatnya konsumen yang mengikuti tren akan perlahan meninggalkan produk tertentu dan berpaling pada produk lain yang lebih sesuai dengan tren. Ditengah ketatnya persaingan bisnis yang kian memaksa brand untuk berada didalam sebuah pasar dan produk yang sama, membuat setiap perusahaan berusaha mendapatkan posisi bersaing terbaik di benak konsumen. Tidak jarang banyak perusahaan-perusahaan akhirnya memilih untuk memulihkan image atau citra yang dimiliki oleh brand tersebut dengan melakukan repositioning atau reposisi brand mereka.
Repositioning adalah upaya yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mengubah persepsi atau kondisi produk atau brand yang sudah ditawarkan di pasaran. Meskipun mengubah persepsi konsumen adalah sebuah langkah yang cukup sulit karena adanya mind gap, ataupun lack of intention dari market yang Anda sasar, oleh sebab itu eksekusi marketing campaign yang Anda lakukan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. “Don’t need to be massived, but effective” dimana efektif disini berarti cukup lakukan pendekatan dengan target market Anda dan lingkaran influencers yang mengikuti.
Strategi brand repositioning selalu tidak pernah lepas dari konsep rebranding sebagai pembandingnya. Karena secara konseptual, keduanya memiliki banyak kesamaan. Akan tetapi keduanya memiliki segi tujuan yang ingin dicapai yang jauh berbeda. Dimana tujuan utama dari brand repositioning ialah untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari pelanggan sekaligus menarik perhatian target konsumen. Sebaliknya, rebranding umumnya dilakukan untuk menjauhkan brand dari reputasi yang sudah melekat sebelumnya agar perusahaan dapat memulai dari awal yang baru. Dengan repositioning yang tepat dan sesuai dengan manfaat dari atribut yang diberikan oleh produk dan jasa yang ditawarkan maka keinginan konsumen akan dapat terpenuhi, sehingga secara otomatis konsumen akan mengingat brand dari produk tersebut.
Salah satu contoh brand repostioning yang dapat dengan mudah kita lihat adalah dari brand Samsung. Beberapa tahun lalu, Samsung masih dikenal dan diasosiasikan sebagai produk buatan Korea Selatan dan konservatif. Saat ini, dengan tetap menggunakan nama Samsung, setelah melalui proses brand repositioning yang menyeluruh, citra brandnya berubah dimana kini Samsung lebih dikenal sebagai brand global yang inovatif dan modern.
Pada dasarnya terdapat berbagai macam tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan melakukan brand repositioning. Oleh sebab itu, strategi yang digunakan pun bermacam-macam. Secara umum, terdapat beberapa macam perubahan yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melakukan brand repositioning.
Image Repositioning, dimana strategi ini ditujukan untuk mengubah citra perusahaan. Biasanya produk yang diluncurkan tetap sama, begitupun target konsumen yang akan dituju.
Product Repositioning, dimana strategi ini ditujukan pada konsumen yang sama, namun produk yang diberikan berbeda. Biasanya produk baru yang diluncurkan akan lebih relevan terhadap tren yang berkembang dan lebih menarik pelanggan.
Intangible Repositioning, pada strategi ini perusahaan mengubah seluruh target konsumen yang akan dituju. Perubahan target konsumen biasanya dilakukan akibat ketidak sesuaian antara target konsumen lama dengan produk yang ditawarkan.
Tangible Repositioning, perusahaan meluncurkan suatu produk baru pada target pasar yang baru. Biasanya perusahaan melakukan riset terebih dahulu untuk mencari kesesuaian antara target pasar dengan produk yang dihasilkan.
Untuk mengimplementasikan strategi repositioning, perusahaan harus memilih cara yang tepat. Setiap cara menentukan dimana fokus utama dalam meluncurkan bentuk promosi baru dari sebuah produk yang akan di reposisi. Bentuk promosi baru mungkin berfokus pada konsumen yang disasar, kompetitor lain, atau publik yang lebih luas lagi. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Anda perlu menyesuaikan produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sederhananya dalam menjalankan strategi ini, Anda harus kreatif dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen untuk dapat melibatkan mereka dalam brand.
Jika Anda masih kesulitan, maka Start Friday Asia bisa membantu Anda untuk mewujudkannya. Start Friday Asia adalah Brand Consultant yang telah bekerja dengan ratusan brand dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Salah satu solusi yang ditawarkan perusahaan ini adalah membuat strategi yang tepat untuk brand Anda. Jangan ragu untuk konsultasikan brand Anda dengan kami dengan klik disini.