Ngga Bisa Sembarangan! Warna-Warna Ini Ternyata Punya Arti Lho, Mana yang Cocok Untuk Bisnismu?
Warna merupakan salah satu elemen terpenting di dalam banyak hal, mulai dari kehidupan, design, produk, hingga brand. Warna memiliki peran penting untuk mempengaruhi psikologi audience, agar suatu brand/bisnis dapat melekat dan menjadi ikonik dipasaran. Pakar pemasaran Neil Patel yang merupakan (co-founder of Crazy Egg, Hello Bar, dan KISSmetrics), mengungkapkan bahwa warna dalam suatu bisnis/brand dapat meningkatkan penjualan ketika warna tersebut dapat diingat oleh audience nya. Dalam arti lain ketika warna sudah cocok dengan karakteristik bisnis ataupun brand maka audience akan lebih percaya, dan memahami terkait brand atau bisnis tersebut. Seringkali pemilik bisnis mengaplikasikan warna ke dalam brand nya tanpa mengetahui apa arti dari warna tersebut. Jadi manakah warna yang cocok dan dapat mempengaruhi pertumbuhan bisnismu?
Psikologi warna menurut target audience
Setiap bisnis pasti memiliki target audiencenya masing-masing, karakteristik setiap target audience juga berbeda-beda. Namun lagi-lagi, warna merupakan faktor terpenting yang dapat menarik target audience dalam bisnis. Dalam sebuah survei tentang psikologi warna dan gender, sebanyak 35% wanita berkata bahwa biru merupakan salah satu warna favorit, yang kemudian disusul oleh ungu sebanyak 23%, dan hijau sebanyak 14%. Sebaliknya, warna-warna yang cenderung gelap seperti oranye, coklat, dan abu-abu merupakan warna yang kurang disukai. Sedangkan pria lebih tertarik oleh warna-warna yang gelap, seperti biru, hijau, atau hitam.
Macam-macam warna, serta maknanya untuk setiap brand
Warna Oranye: Warna ini memiliki makna keseimbangan, antusiasme, petualangan, kesuksesan dan kreativitas. Dalam ranah pemasaran warna oranye juga mampu menimbulkan perasaan yang gembira atau bahagia. Sebagai contoh: perusahaan TV Nickelodeon yang memiliki ikon warna oranye dalam brand nya
Warna Merah: Warna merah sering digunakan sebagai, warna penarik perhatian. Selain itu warna ini juga memiliki arti kegembiraan, energi, kemarahan, gairah, dan tindakan. Sebagai contoh: perusahaan coca-cola yang memiliki warna brand merah.
Warna Putih: Warna putih sering kali digunakan sebagai latar belakang padahal dengan pemanfaatan ruang yang baik, putih dapat memberikan kesan yang rapi, luas, dan bebas. Sebagai contoh: warna putih biasa digunakan di berbagai situs e-commerce.
Warna Hitam: Warna hitam juga banyak digunakan dalam produk retail, serta memberikan kesan anggun, kuat, misterius, dan konsistensi. Sebagai contoh: brand Adidas dan Channel selalu mengkombinasikan warna hitam dalam setiap produknya.
Warna Biru: Warna biru identik dengan kedamaian, stabil, harmoni, dan kepercayaan, warna biru biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan fintech ataupun perusahaan asuransi. Sebagai contoh: perusahaan asuransi AXA, yang menggunakan warna biru sebagai identitasnya
Warna Hijau: Warna ini dapat diartikan sebagai wujud kreatif, pertumbuhan, kesuburan dan alami, serta dapat memberikan highlight suatu produk dalam website. Sebagai contoh: Program TV animal planet
Warna Kuning: Warna ini memiliki makna positif, optimis, bahagia, dan ceria. Sebagai contoh: IKEA
Warna Coklat: Warna coklat identik dengan warna bumi, yang memiliki makna keamanan, kenyamanan, dan rendah hati. Sebagai contoh: perusahaan Hershey's, and M&Ms, yang memiliki identitas warna coklat.
Warna Pink: Warna pink identik dengan warna favorit kaum hawa, warna ini memiliki makna keceriaan, ketulusan, dan cinta. Sebagai contoh: produk kecantikan Victoria’s Secret, serta Barbie.
Mana yang Cocok untuk bisnismu?
Setiap brand dapat menyesuaikan identitas warna brand nya masing-masing. Hal ini dapat ditentukan dengan cara melihat siapa target audience, produk/jasa yang ditawarkan, serta nilai-nilai yang ingin dibawa oleh brand itu sendiri. Setelah mengetahui sekian banyak warna yang mempengaruhi kinerja dan identitas bisnis, setiap pemilik bisnis harus dapat memaksimalkan identitas bisnisnya masing-masing, Start Friday Asia dengan senang hati membantu para pelaku bisnis, agar brand-nya dapat berjalan dengan optimal.