Konten Gitu-Gitu Aja? Ini Dia Magic yang Bikin Audiens Mau Baca Tulisanmu!
Udah bikin konten banyak, tapi kok followers-nya stuck di situ aja? Atau… Udah rajin posting konten, tapi kok belum ada yang beli?
Hayo… Siapa nih yang pernah kepikiran kayak gini? Yang ujung-ujungnya, nggak jarang bikin kamu overthinking. Bagi seseorang yang bergelut di dunia media sosial, engagement sebuah konten tentunya menjadi tujuan utama kita semua. Terutama bagi seorang copywriter, pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, “Kenapa ya konten ini likes-nya sepi? Kenapa ya kok nggak ada yang nge-klik? Kenapa ya kok gini gini gini… Kenapa yaa…”
Hayo ngaku, siapa nih yang relate? Fripipel, sebenarnya jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut mengarah ke satu masalah saja kok, yaitu: konten yang kamu buat gitu-gitu aja. Yuk, sekarang saatnya kamu sudahi segala overthinking ini. Karena di artikel kali ini, Start Friday Asia akan membagikan beberapa ramuan magic yang bikin audiens mau baca tulisanmu! Apa aja tuh? Simak baik-baik ya
Hindari Penggunaan Kata atau Kalimat yang Penuh Tanda Tanya
Fripipel, ketika melihat sebuah konten, pernah nggak kamu membaca kalimat-kalimat seperti:
“Tas ini adalah tas terbaik!”
“Sepatu kulit yang kami jual berkualitas tinggi.”
“HP keluaran terbaru yang sangat canggih!”
Lalu, ketika membaca kalimat-kalimat tersebut, pernah kah timbul pertanyaan dalam benakmu,
“Tas terbaik itu alasannya apa?”
“Berkualitas tinggi itu gimana?”“Sangat canggih, emang bisa ngapain?”
Nah, tidak jarang seorang copywriter menulis kalimat yang terkadang membuat audiens bertanya-tanya. Bahkan, audiens bisa juga mengatakan bahwa klaim “terbaik, berkualitas tinggi, sangat canggih, dsb” tersebut juga diklaim oleh brand lain. Kalau brand lain juga meng-klaim produknya demikian, lalu apa yang membedakan brand-mu dengan brand lain? Maka dari itu, yuk analisis dan selidiki lagi kalimat atau kata yang kamu gunakan, apakah masih menimbulkan pertanyaan? Jangan sampai audiens melewati kontenmu hanya karena satu pertanyaan yang seharusnya bisa kamu jawab di awal ya, Fripipel. Caranya mudah kok, yaitu dengan merinci makna tersebut agar tanda tanyanya hilang. Contohnya: “Tas ini terbuat dari kulit Domba Garut yang terkenal kuat dan tidak mudah sobek.”
Silakan menilai, sebagai audiens, kalimat mana nih yang lebih menarik untuk Fripipel?
Gunakan Angka atau Data, bukan Kiasan
“Nasi padang kami sangat terkenal.”
Ketika membaca kalimat tersebut, apa yang Fripipel pikirkan? Jika diperhatikan sekilas, kalimat ini sebenarnya mengandung kiasan yang bisa membuat kita bertanya-tanya. Akibatnya, audiens biasanya akan melewati konten tersebut. Oleh karena itu, ketika membuat sebuah tulisan, gunakanlah angka atau data yang dapat menunjang tulisan tersebut. Coba bandingkan kalimat di atas dengan kalimat berikut, “Nasi padang kami telah dikunjungi oleh food-vlogger A dan videonya viral tembus 2 juta viewers di youtube.”
Gimana? Jika kamu menjadi audiens, kalimat mana yang lebih menarik?
Fokus pada Manfaat, bukan Fitur
Bedanya apa, sih? Jadi, fitur adalah “apa yang ada pada produk”. Sedangkan manfaat adalah “apa dampak dari produk”. Yuk kita lihat contohnya:
Fitur: “Panci yang kami jual terbuat dari bahan metal yang antikarat, tahan terhadap panas hingga 1000 derajat celcius, cepat menyerap panas, dan cepat dingin.”
Manfaat: “Karena panci kami antikarat, maka Anda akan terhindar dari penyakit kanker. Selain itu, panci normal butuh 10 menit untuk menyerap panas, sedangkan panci yang kami jual hanya butuh waktu 1 menit sehingga waktu masak Anda akan lebih cepat 10x lipat.”
Dalam kacamata audiens, yang mereka butuhkan adalah apa yang diberikan pada produk, bukan apa yang terdapat di produk. Oleh karena itu, ketika menjelaskan fitur, jangan lupa untuk menambahkan penjelasan manfaatnya ya.
Gait Emosi Audiens yang Dituju
Fripipel, melibatkan emosi dari audiens saat membuat tulisan juga wajib diperhatikan, lho. Karena konten yang mampu memikat audiens biasanya akan melekat di hati secara erat. Jadi, pastikan sebelum menulis, Fripipel sudah mengenali seperti apa audiens yang dituju ya. Emosional anak muda dan orang dewasa tentu berbeda. Hal ini memang tidak mudah. Namun, jika kamu mampu menggait emosi audiens yang dituju, kamu bisa lebih mudah dalam mendapatkan hati mereka. Sehingga, mereka akan dengan senang hati memberi interaksi pada konten-konten yang kamu buat.
Tulis dengan Tulus dan Sepenuh Hati
Fripipel pernah nggak merasa nggak mood ketika menulis? Jika dalam kondisi seperti itu, sebaiknya Fripipel berhenti dan refreshing sejenak. Karena biasanya, tulisan yang kamu bikin dalam kondisi tidak mood cenderung akan membosankan dan tidak bisa menggait emosi audiens. Selain itu, tulislah hal-hal yang memang itu merupakan fakta. Jangan menulis hal-hal yang tidak perlu atau bahkan cenderung membesar-besarkan suatu hal yang sebenarnya tidak benar. Karena jika kamu terbukti berbohong, audiens akan kecewa dan bisa berpaling. Tulislah tulisan yang jujur dan diiringi perasaan tulus. Karena ingat, tulisan yang ditulis dari hati akan sampai ke hati pula.
Nah Fripipel, beberapa hal tadi merupakan magic yang bisa kita terapkan ketika menulis atau membuat konten. Dari kelima poin tersebut, poin utamanya adalah bagaimana konten yang kamu buat bisa menjadi solusi bagi audiens sehingga dapat melekat di hati audiens. Oh ya, jika dirasa membutuhkan, meminta bantuan pihak ketiga untuk membuat copywriting yang menarik tidak menjadi masalah. Jika Fripipel masih kesulitan dalam membuat copywriting agar menarik untuk brand-mu, Start Friday Asia hadir untuk membantu setiap kesulitanmu. Kami merupakan Brand Consultant yang telah bekerja sama dengan ratusan brand dan telah dipercaya lebih dari 10 tahun. Jangan ragu untuk konsultasikan dengan kami sekarang juga.