Ingin meningkatkan brand awareness? Begini caranya
Brand Awareness sebuah merek membuat orang membelinya, ketika minimal salah satu dari beberapa alternatif ini ada dalam benak mereka:
✔ Merek dikenal oleh pembeli
✔ Merek dikenal oleh penjual
✔ Merek tersedia di pasar dan memungkinkan pembeli memilih
✔ Hanya ada satu merek dalam kategori produk/ jasa tersebut
✔ Merek yang terbeli karena alternatif ke-4 biasanya adalah merek monopoli pasar, dan jumlahnya sedikit.
Diantara alternatif ke 1 sampai alternatif ke 3, kemungkinan terbesar sebuah merek terbeli adalah karena dikenal pembeli (alternative 1), sehingga pembeli dapat menyebutkan kepada penjual tentang kebutuhan pembeliannya. Contoh menginginkan sabun detergent pencuci pakaian kemudian orang menyebutkan Rinso.
Oleh karenanya, sebuah Merek penting untuk dapat dikenali. Sebagai tim marketing atau pemasaran sebuah perusahaan perlu mengukur seberapa terkenal sih mereknya, sehingga dapat menetapkan bagaimana strategi komunikasi merek yang efektif untuk menunjang pemasaran produknya.
Survei brand awareness dari Start Friday Asia utamanya akan menghasilkan informasi tentang :
✔ Tingkat pengetahuan (keterkenalan) konsumen terhadap suatu merek (Top of mind, Brand Recall, Brand Recognition, Unaware brand)
✔ Brand positioning, yaitu posisi sebuah merek dibandingkan dengan kompetitornya
✔ Brand association, yaitu asosiasi terhadap merek sehingga dikenal oleh konsumen
✔ Brand attitude dari sebuah merek
✔ Sumber informasi sebuah merek
Informasi yang diperoleh dari survei brand awareness selanjutnya akan menjadi dasar strategi Brand Consultant untuk meningkatkan nama sebuah merek tersebut, yaitu meliputi :
✔ Strategi komunikasi merek (promosi, publikasi, iklan, dan sebagainya)
✔ Strategi meningkatkan citra / “brand image” sebuah merek
✔ Strategi untuk memenangkan kompetisi pasar
✔ Survei brand awareness, dilakukan secara periodik ( 1 – 2 tahun sekali) dengan mengambil sejumlah sampel responden yang dapat mewakili pendapat target market sebuah merek kamu.
Survei brand awareness sebaiknya dilakukan melalui : Wawancara langsung (tatap muka) sesuai kuesioner.