Brand Harus Pilih yang Mana Nih: Evergreen Content VS Trending Content

Bagi para pebisnis, tentunya istilah evergreen content dan trending content sudah tak asing lagi. Keduanya merupakan jenis konten yang mendukung optimasi website di mesian pencarian (Search Engine Optimaztion). Namun, dua jenis konten ini memiliki dasar yang berkebalikan satu sama lain. Jika evergreen cenderung fokus pada penulisan konten yang bersifat timeless alias tak terbatas waktu, maka konten trending justru mengikuti perkembangan tren di kalangan audiens. Konten trensing akan menyoroti berita-berita terkini dan bersifat viral.

Maka dari itu, biasanya konten trending dapat meningkatkan traffic website dala waktu cepat. Sedangkan di sisi lain, konten evergreen lebih cocok untuk membangun traffic organik yang mengalir dari waktu ke waktu. Lantas, manakah yang lebih efektif antara kedua jenis konten ini untuk memaksimalkan SEO website?

Evergreen Content

Dilansir dari Search Engine Journal, evergreen content merupakan salah satu jenis konten yang memiliki sifar tidak pernah ketinggalan zaman, memiliki dampak traffic web yang stabil, dan konten yang tetap relvan dalam jangka waktu yang lama. Dengan pengertian tersebut, evergreen content berarti tidak akan habis dimakan waktu dan konten akan tetap abadi. Dibanding trending content, konten jenis evergreen ini tidak menarik perhatian publik dalam waktu singkat. Karena konten jenis ini relevan sepanjang zaman dan tidak usang dimakan waktu, maka akan memberikan dampak web traffic yang stabil, konsisten, dan dalam jangka waktu yang panjang sehingga akan menciptakan kredibilitas brand. Jika memilih keyword yang tepat untuk penulisan, dampak dari evergreen content adalah bisa membuat brand atau tulisan Anda menempati top search result atau ranking pertama di mesin pencarian Google.

Bagaimana membuat Evergreen Content?

Pembuatan evergreen content sebagai strategi pemasaran harus dilakukan dengan tepat agar mencapai tujuan yang diinginkan, terlebih konten jenis ini akan terus relevan meskipun sudah melewati jauh dari tanggal publikasi.

  1. Jawab pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh user atau konsumen Anda

  2. Berikan tips, tutorial, saran atau penjelasan terkait brand

Trending Content

Seperti penjelasan sebelumnya, pada dasarnya konten trending adalah kebalikan dari konten evergreen. Yakni konten yang mengikuti tren atau dibuat ketika peristiwa yang sedang hangat dibicarakan. Sehingga, bisa kita artikan bahwa jenis konten ini sangat mengikuti perkembangan zaman, serta mampu meningkatkan traffic maupun rasio klik dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, Anda wajib mengikuti tren atau selalu update tentang berita-berita terkini. Anda bisa menggunakan tools gratis seperti Google Trends untuk mengetahui update terbaru.

Contohnya adalah tren influencer marketing yang saat ini sedang ramai digandrungi. Dari sana, Anda bisa membuat konten seputar influencer marketing. Misalnya tips menjadi influencer pemula, tips memilih influencer atau KOL yang tepat untuk membantu strategi kampanye pemasaran (marketing campaign), dan lain sebagainya. Namun, perlu Anda catat bahwa konten trending ini bersifat sementara. Artinya, jenis konten ini hanya relevan dalam waktu terbatas, misalnya dalam hitungan hari, minggu, atau bulan. Konten ini akan kehilangan peminat seiring dengan berlalunya waktu.

Bagaimana membuat Trending Content?

Dibandingkan dengan evergreen content, pembuatan trending content memakan waktu yang lebih singkat karena ide pembuatan konten didasarkan pada sesuatu yang sudah ada yaitu sesuatu yang sedang tren saat ini. Lalu untuk membuat trending konten, Anda hanya perlu:

  1. Mengikuti perkembangan tren. Anda dapat memanfaatkan Google Trends atau media sosial untuk mencari peristiwa yang sedang tren.

  2. Memanfaatkan peluang yang ada. Anda dapat memanfaatkan peluan tren tersebut untuk mengoptimalkan pesan yang ingin Anda sampaikan melalui konten yang dibuat.

  3. Kembangkan konten dan pilih format terbaik

  4. Jangkau target lebih luas melalui konten

Mana yang lebih efektif, trending content atau evergreen content?

Terkait jenis konten mana yang lebih efektif akan bergantung pada apa yang menjadi tujuan Anda dari pemanfaatan konten tersebut. Untuk mengoptimalkan tools, Anda dapat menggunakan kedua jenis konten tersebut secara bersamaan dan Anda hanya perlu mengatur porsi dari masing-masing konten sesuai dengan tujuan Anda.

Anda harus melihat apa yang menjadi tujuan Anda untuk menentukan jenis konten yang relevan untuk mencapai tujuan tersebut. Anda dapat menganalisis berbagai faktor seperti sifat dan tujuan bisnis, tujuan pemasaran, keyword yang tepat, dan target audiens untuk memungkinkan Anda menghasilkan campuran konten yang sempurna. Dengan begitu Anda bisa mengoptimalkan pemanfaatan kedua jenis konten tersebut.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal untuk bisnis Anda, Anda juga dapat meminta bantuan dari Business Consultant seperti Start Friday Asia yang telah bekerja sama dengan ratusan bisnis selama lebih dari 10 tahun. Anda dapat mengkonsultasikan terlebih dahulu secara free dengan cara klik disini. Nah, itulah dia penjelasan singkat mengenai trending content dan evergreen content, sudah tentukan mana yang akan kamu pilih untuk bisnis Anda?

Previous
Previous

Pahami Target Audiens Agar Tak Salah Langkah Atur Strategi Brand

Next
Next

Konsumen Sudah Mengenal Brandmu? Cari Tahu Dengan Menggunakan Metrik Ini!