Brand Evangelism: Strategi Brand Untuk Permudah Pasarkan Produk

Masih banyak yang belum mengenal mengenai konsep brand evangelism dan mengapa hal tersebut sangat menguntungkan bagi sebuah brand. Strategi yang satu ini bisa dikatakan sebagai impian dari semua brand yang ada diluar sana. Bagaimana tidak, brand hanya perlu membuat produk dengan kualitas tinggi, lalu membiarkan orang lain untuk menyebarkan hal tersebut secara luas. Banyak brand besar berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya agar mereka bisa menjadi brand evangelism dari brand tersebut.

pexels-photo-291762.jpeg

Brand evangelism merupakan seseorang yang sangat menyukai dan mendedikasikan dirinya kepada suatu brand. Sederhanyanya brand evangelism merupakan pelanggan setia yang memiliki hubungan emosional yang sangat kuat dengan suatu brand hingga rela melakukan apapun untuk brand tersebut. Biasanya brand evangelism sangat berdedikasi untuk mengajak orang lain juga ikut menyukasi brand yang disukainya. Hal ini membuat brand evangelism menjadi pelanggan yang paling berharga bagi sebuah brand.

Brand evangelim adalah mereka yang mau melakukan apapun demi brand yang disukainya. Jika brand Anda memiliki banyak brand evangelim, bisa bayangkan seperti apa dampaknya? Forbes, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang rela dilakukan oleh brand evangelism untuk mendukung brand favoritnya, yaitu:

1. Membentuk komunitas

Salah satu yang pasti akan dilakukan oleh para brand evangelism adalah membentuk suatu komunitas yang berisikan orang-orang yang menyukai satu brand tertentu. Mereka juga tidak ragu untuk mengajak banyak orang baru untuk bergabung dalam komunitas tersebut. Komunitas ini nantinya bisa mereka jadikan sarana untuk tanya jawab serta berbagai kegiatan lain untuk mendukung brand yang disukainya.

2. Menggunakan media sosial pribadi untuk memasarkan brand

Selain membentuk komunitas, brand evangelism juga akan dengan senang hati menggunakan media sosial pribadinya untuk memasarkan brand favoritnya baik itu di Facebook, Instagram, atau Twitter, mereka tidak akan berhenti untuk memberikan dukungan penuh kepada brand tersebut.

3. Menggunakan berbagai metode pemasaran

Pemasaran sebuah brand menjadi tanggung jawab dari brand itu sendiri. Mereka akan mencari tahu strategi marketing mana yang paling tepat digunakan untuk memasarkan produknya. Namun, berbeda dengan brand evangelism, mereka melakukan berbagai macam metode pemasaran sesuka hati mereka asalkan brand tersebut tersebar luas. Tidak hanya memasarkannya  melalui media sosial saja, brand evangelism juga rela melakukan pendekatan langsung dengan melakukan strategi word of mouth marketing.

Dari beberapa hal yang dilakukan oleh brand evangelism, bisa dilihat bahwa usaha mereka dalam memasarkan sebuah produk adalah hal yang bukan main-main. Mereka secara serius mau melakukannya dengan senang hati sebagai bentuk dukungan untuk brand yang disukainya. Itulah mengapa brand bisa sangat diuntungkan jika memiliki brand evangelism.

Previous
Previous

Memahami dan Menerapkan Co-branding Dalam Strategi Pemasaran

Next
Next

Keuntungan Iklan Online yang Gaet Banyak Konsumen