Bisnis Keluarga Dari Jepang, Kongo Gumi Berhasil Bertahan Hingga 1.400 Tahun. Apa Rahasianya?

Bicara mengenai perusahaan dengan usia tua yang ada di dunia, Thomas Cook menjadi perusahaan yang paling sering disebut. Perusahaan agen perjalanan asal Inggris itu sudah berdiri pada tahun 1841 sebelum akhirnya berhenti beroperasi pada September 2019. Sebelum Thomas Cook, ternyata sudah ada perusahaan yang mampu memiliki usia yang lebih tua. Perusahaan tersebut adalah Kango Gumi.

Sejarah Singkat Kango Gumi

Kango Gumi adalah sebuah perusahaan konstruksi Jepang yang sekali waktu pernah menjadi perusahaan tertua di dunia yang masih beroperasi lebih dari 1.400 tahun, sampai akhirnya diserap oleh perusahaan yang lebih besar. Berkantor pusat di Osaka, perusahaan konstruksi yang dikelola oleh keluarga Kongo secara turun temurun ini bermula dari tahun 578 Masehi, saat salah satu tukang kayu Korea asal Baekje yang dibawa oleh Pangeran Shotoku ke Jepang untuk membangun kuil Buddha Shitenno-ji dimana kemudian memutuskan untuk mengajalankan usahanya sendiri.

Kemampuan bertahan Kongo Gumi terbilang sangat mengagumkan. Salah satunya adalah ketika masa perang dunia pertama dan kedua terjadi, Kongo Gumi tak hanya menjadi perusahaan pembuat candi, tetapi juga pembuat peti mati. Tak hanya itu, ketika masa-masa krisis, perusahaan ini berhasil melakukan berbagai inovasi. Ketika Kongo Gumi tak lagi melihat kayu sebagai material yang mampu bertahan dari berbagai ancaman mulai dari gempa bumi, api, hingga perang. Kongo Gumi berhasil berinovasi dengan membuat metode konstruksi baru menggunakan beton. Kongo Gumi juga menjadi perusahaan yang kuat melewati berbagai bentuk guncangan mulai dari krisis politik, perang dunia, hingga bencana alam. Pada tahun 1.800-an, Restorasi Meiji menghendaki untuk membumi-hanguskan ajaran Buddha di Jepang, namun Kongo Gumi berhasil tetap tegap berdiri. Pada tahun 1945, Kongo Gumi juga berhasil bertahan dari dua kali bom atom yang melanda Hiroshima dan Nagasaki. Bahkan, perusahaan tertua ini juga berhasil selamat dari krisis ekonomi yang melanda Jepang pada tahun 1980-an.

Sebagai sebuah perusahaan, Kongo Gumi memiliki prinsip untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumennya. Kongo Gumi begitu menghormati dan dekat dengan konsumennya meskipun telah mampu menghasilkan banyak keuntungan. Namun sayangnya, meskipun telah melakukan upaya untuk terus bertahan, karena beberapa faktor seperti telalu memperluas sumber daya keuangan selama krisis ekonomi dan kegagalan untuk merespons secara efektif terhadap perubahan sosial menyebabkan perusahaan ini harus mengalami kebangkrutan besar dan dilikuidasi pada bulan Januari 2006.

Untuk meringkas kesulitan keuangan yang dialami oleh Kongo Gumi, gelembung keuangan Jepang pada 1980-an harus dimasukkan ke dalam persamaan. Saat itu Bank of Japan (BoJ) telah menekan suku bunga terlalu rendah, dan itu menyebabkan gelembung aset. Karena suku bunga rendah, akhirnya menarik perusahaan untuk mengambil utam dalam jumlah yang besar. Gelembung keuangan meledak pada tahun 1989 dan meruntuhkan harga aset yang menimbuljan perusahaan hanya memiliki hutang. Kongo Gumi termasuk di antara perusahaan-perusahaan itu. Keungan perusahaan mengalami pukulan besar tetapi berhasil berjuang selama lebih dari dua dekade. Pada bulan Januari 2006, karena pendapatan yang diperoleh Kongo Gumi tidak lagi cukup untuk membayar hutang, pada akhirnya aset milik Kongo Gumi dibeli oleh Takamatsu Construction Group.

Sebelum dilikuidasi, Kongo Gumi berhasil mempekerjakan lebih dari 100 orang pegawai dan pendapatan tahunan yang mencapai $70 juta pada tahun 2005. Pada akhir tahun 2006, Kongo Gum melanjutkan operasinya sebagai cabang dari Takamatsu dan perlu diketahui, keluarga Kongo hingga saat ini masih tetap berprofesi sebagai tukang kayu.

Mengapa Perusahaan Jepang Dapat Berumur Panjang?

Menurut Funabashi Haruo dalam artikelnya yang berjudul Leading the World in Longevity: Japanese Firms in Business for a Century or More, sebagian besar perusahaan tua di Jepang bergerak dalam tiga area bisnis:

  1. Kebutuhan sehari-hari, makanan pokok dan obat-obatan

  2. Usaha keluarga yang memerlukan keahlian khusus seperti pembuatan kertas, pandai besi dan pengecoran logam.

  3. Bisnis yang berhubungan dengan kebudayaan tradisional seperti pembuatan bahan dan peralatan upacara minum teh, perangkai bunga dan pertunjukan teater (Noh), ritual keagamaan dan sejenisnya.

Kemudian, masih dalam artikel yang sama, Funabashi menyebutkan adanya faktor-faktor yang menjadi sebab panjangnya umur banyak perusahaan Jepang, yaitu:

  1. Visi dan Strategi: Clarity of Purpose dan Long-Term Prespective

    Clarity of Purpose diartikan bahwa para pendiri bisnis yang bertahan penerusnya merumuskan prinsip-prinsip yang menjadi tujuan bisnis, kekuatan inti dan fokus utama mereka. Prinsip tersebut nantinya diwariskan dan dipegang erat secara turun temurun selama berabad-abad oleh pelaku bisnis di Jepang. Selanjutnya, bagi pebisnis Jepang, kesejahteraan dan keberlangsungan hidup jangka panjang lebih penting ketimbang sekedar mendapatkan keuntungan atau menjadi kaya dalam waktu yang cepat dan singkat.

  2. Fokus Orientasi: Employee Focused, Customer-Oriented dan Community

    Sebagian besar perusahaan tua di Jepang menganggap karyawan mereka sebagai jantung dan agen pertumbuhan bisnis, bukan sebagai bagian yang bisa diganti. Oleh sebab itu, mereka memiliki komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan keterampilan karyawannya. Tak hanya itu, perusahaan juga mengutamakan kepentingan dari konsumennya.

  3. Perilaku Positif: Rendah Hati dan Hemat

    Sikap rendah hati pada banyak perusahan Jepang diwujudkan dalam bentuk keinginan untuk terus berkembang, selalu berinovasi dan tidak mau terjebak pada kejayaan masa lalu. Serta secara hemat menggunakan sumber daya perusahaan dan melakukan kegiatan operasional secara efisien tanpa mengorbankan mutu produk yang dihasilkan baik barang maupun jasa.

  4. Melestarikan Nilai-Nilai

    Tekad yang kuat untuk mempertahankan dan meneruskan prinsip serta nilai-nilai diatas menjadi kunci rahasia umur panjang perusahaan Jepang.

Nah, itulah dia beberapa penjelasan singkat mengenai sejarah dari perusahaan tertua, Kango Gumi. Serta beberapa faktor-faktor yang menjadi alasan perusahaan di Jepang dapat berumur panjang. Di Indonesia sendiri, sebenarnya juga ada perusahaan yang berumur panjang yaitu PT Pindad Indonesia (Persero) yang berdiri pada 1808. Oleh karena itu, sebagai pelaku bisnis, Anda juga bisa membangun perusahaan Anda saat ini hingga berumur panjang dengan strategi bisnis yang tepat.

Dalam membentuk strategi yang tepat, Anda tentu saja membutuhkan bantuan dari ahlinya seperti Start Friday Asia yang merupakan Branding Consultant terbaik di Indonesia. Telah berdiri sejak tahun 2012, Start Friday Asia telah menangani ratusan brand tidak hanya dari dalam negeri tapi juga manca negara. Jangan ragu untuk konsultasikan terlebih dahulu masalah bisnis Anda dengan Start Friday Asia sekarang juga.

Previous
Previous

Pentingnya Bentuk Personal Branding yang Tepat Untuk Bersaing Di Era Digital

Next
Next

Pentingnya Melakukan Branding Design Untuk Bisnis