The Headline

annie-spratt-t859lVr8KY0-unsplash.jpg

PROLOG
Headline, Jika dilihat dari segi isinya, maka iklan di media cetak (termasuk poster maupun koran dan majalah) dibagi menjadi tiga tipe dasar, yaitu : Headline saja, Visual saja, Headline dan Visual (atau “visual-verbal”). Sedangkan komponen lain meliputi gambaran produk/logo, sub-headline, paragraf, dan tagline.

Eksekusi yang diambil dalam kampanye iklan tentunya harus terlihat dan terasa konsistennya. Itulah yang membuat kampanye iklan menarik. Karena itu, iklan di media cetak tidak dianjurkan menggunakan campuran antara tipe headline saja, visual saja, atau headline dan visual. Meskipun begitu, hindari sebuah proyek dengan pemikiran “Saya akan membuat kampanye iklan dengan tipe headline saja!” (atau visual saja, atau headline dan visual). Cobalah dari ketersediaan ide terlebih dahulu lau kemudian terapkan ke dalam tiga metode dasar tadi. Jika dirasa cocok dan sesuai visi kampanye iklan, maka metode tersebut dapat digunakan seterusnya dalam kampanye iklan tersebut.

PENGGUNAAN TANDA BACA & GAYA PENULISAN
Iklan media cetak yang terutama menggunakan paragraf panjang di dalamnya, akan biasa ditemukan penggunaan gaya penulisan seperti tanda baca, italic/miring, atau bahkan bergaris bawah. Hal ini dimaksudkan untuk menambah penekanan di dalam teks. Hal yang sama sangat jarang dilakukan dalam headline ataupun tagline. Alasannya terdapat pada contoh tagline yang terkenal dari brand Nike: Just Do It.

Tagline ini seakan berkata secara halus “lakukan saja”, sebuah pesan yang disampaikan secara jelas dan kuat tanpa perlu tambahan apapun. Namun bayangkan jika kita menambah gaya penulisan di dalamnya. Misalkan saja menjadi Just Do it!. Tagline ini memang terasa lebih “mengena” namun juga terasa “memaksakan” perhatian dari audiensnya dan tentunya bukanlah hal yang baik. Hal ini dapat dianalogikan dengan seseorang yang stay cool akan lebih menarik dibandingkan seseorang yang suka mencari perhatian secara berlebihan.

Bisa disimpulkan bahwa tagline yang Anda buat masih membutuhkan tanda baca atau gaya penulisan, maka besar kemungkinan tagline tersebut masih belum ideal. Gunakan tanda baca atau gaya penulisan yang dirasa memang benar-benar memiliki alasan kuat. Salah satu contoh yang jarang terjadi dalam penggunaannya tanda baca dalam tagline adalah dalam iklan MTV tahun 1982 yaitu “I Want My MTV!”. George Lois, kreatif dari iklan tersebut terinspirasi dari poster klasik yang melambungkan nama Paman Sam, yaitu poster “I Want You For Us Army” karya James Montgomery Flagg. Tentunya tanda seru di dalam tagline MTV memberi kesan yang santai dan tidak serius di dalam iklannya, karena sesuai dengan target market-nya. Maka dari itu , jika memang tidak diperlukan tanda baca dan gaya bahasa di dalam tagline, sebaiknya hindari pemakaian hal tersebut.

Previous
Previous

Headline Introduction

Next
Next

Hand-drawn Layouts : Thumbnails, Roughs and Comp