5 Merek Vaksin Booster BPOM Resmi Beredar Pada 2022!
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin darurat penggunaan lima merk vaksin Covid-19 dalam pelansanaan vaksinasi booster atau lanjutan di Indonesia. Sebelum mmendapatkan izin penggunaan darurat sebagai booster, kelima merk vaksin tersebut telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dalam penggunaan vaksinasi primer (dosis pertama dan kedua) serta telah mellaui proses evaluasi bersama tim ahli penilai obat dan vaksin. Pemberian itu dilakukan untuk meningkatkan ikmunitas tubuh dari virus Covid-19.
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan ada tiga alasan dibutuhkannya vaksin booster, yaitu:
Antibodi menurun dalam 6 bulan pasca vaksinasi dan kemunculan varian-varian baru Covid-19.
Belum diketahui kapan pandemi berakhir sehingga masyarakat harus memiliki imunitas tinggi.
Equity, yaitu semua orang berhak mendapatkan vaksin di seluruh provinsi.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menambahkan EUA kali ini diberikan untuk program vaksin booster homologous alias pemberian dosis vaksin 1-3 menggunakan platform dan merek yang sama, serta heterologous alias pemberian vaksin dosis berbeda dengan pemberian vaksin dosis 1 dan 2. Adapun lima vaksin yang telah mendapat EUA dari BPOM adalah CoronaVac, Pfizer. AstraZeneca untuk homologous. Sementara Moderna untuk homologous dan heterologous, dan Zifivax untuk heterologous. Vaksin CoronaVac yang merupakan produksi PT Bio Farma (Persero) dari bahan baku vaksin Sinnovac.
Nantinya, program vaksinasi booster Covid-19 ini dijadwalkan mulai 12 Januari 2022 dan akan didistribusikan ke 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70% dosis pertama dan 60% dosis kedua, dengan target 21 juta sasaran pada Januari ini. Adapun kelompok-kelompok yang diutamakan menerima vaksin booster sesuai rekomendasi WHO adalah:
Kelompok lanjut usia (lansia)
Tenaga kesehatan, dan
Kelompok individu yang memiliki masalah sistem imun/kekebalan (immunocompromised)
Dalam mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, vaksin Zifivax saat ini sedang dalam pendampingan BPOM untuk diproduksi di dalam negeri dengan pembangunan fasilitas produksi di Indonesia. Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Anhui yang berkerjasama dengan industri farmasi dalam negeri dalam hal ini PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBIO). Dengan berdirinya fasilitas produksi vaksin PT JBIO maka di Indonesia akan memiliki 3 fasilitas produksi vaksin. Dimana selama ini fasilitas produksi vaksin di dalam negeri baru dimiliki PT Bio Farma dan PT Biotis.