Marketing channel merupakan sebuah tools, strategi, dan platform yang digunakan oleh pebisnis untuk berbagi informasi tentang produk dan layanan mereka. Seringnya para pebisnis diharuskan memilih marketing channel yang tepat untuk bisnis mereka agar dapat tersampaikan dengan baik ke target audiens. Dengan biaya terbatas, sangat penting untuk memprioritaskan channel yang dapat memberikan "return on investment" terbaik. 

1. Video Marketing

Video marketing adalah salah satu saluran yang paling berpotensial saat ini. Video dapat meningkatkan konversi, menghasilkan prospek, meningkatkan ROI, dan menjalin hubungan emosional yang lebih kuat anatara brand dan audiens dibandingkan dengan media lainnya. 

Faktanya, video merupakan format paling teratas yang digunakan oleh marketer saat ini, begitupun sebanyak 72% customer mengatakan mereka lebih suka mengenal suatu produk melalui video daripada yang lain. Platform yang kini tengah digandrungi adalah seperti Instagram reels, YouTube shorts, dan TikTok yang terbukti dapat menarik banyak audiens.

2. Email Marketing

Email marketing menjadi salah satu jenis channel marketing yang tertua, pun menjadi salah satu channel marketing yang juga paling efektif. Hal itu menjadi alasan utama mengapa ada lebih dari 333 miliar email yang dikirim dan diterima setiap harinya. 

Tipe-tipe email marketing campaigns yang dapat membuat bisnimu tumbuh antara lain dengan membuat newsletter untuk membagikan informasi yang relevan dan mengedukasi para audiens. Follow-up email untuk mengingatkan pengunjung situs, dan kirim konten promosi yang mengumumkan peluncuran baru, event khusus, diskon, giveaways. 

3. Social Media Advertising

Top social media channels yang hampir memiliki 5 miliar akun, dengan jutaan pengunjung dan interaksi setiap harinya. Menggunakan social media menjadi salah satu sumber terbesar untuk brand discovery dan engagement. 

Mengembangkan dan mempertahankan kehadiran social media adalah hal krusial untuk strategi digital marketing. 

Social media advertising juga relatif murah untuk sebuah channel yang kuat bagi bisnis yang lebih kecil, yang dapat dengan mudah menemukan dan membangun sebuah brand awareness. Dengan adanya social media kamu juga bisa menentukan target audiensmu lebih spesifik seperti berdasarkan dari geography, demographic, umur, jenis kelamin, dan ketertarikan mereka. 

4. Influencer Marketing

Influencer marketing merupakan salah satu jenis yang paling banyak diminati dan mampu menempatkan produk sebuah brand di depan target pasar. Influencer marketing menggunakan apa yang kita sebut sebagai "social proof" untuk membuat audiens membeli produk yang mereka tawarkan. Orang-orang akan mulai membuat keputusan pembelian setelah mendengar testimoni dari orang-orang yang audeiens percayai karena influencer biasanya selalu memiliki banyak pengikut setia, yang suka mendengarkan pendapat, dan menindaklanjuti rekomendasi mereka. 

Ketika kamu melibatkan sebuah brand dengan influencer untuk memasarkan produkmu, itu berarti kamu benar-benar memanfaatkan kepercayaan yang telah dibangun oleh influencer. 

5. Content Marketing

Content marketing juga menjadi salah satu marketing channel yang berdampak pada promosi channel lain yang kamu jalankan. Content marketing merupakan sebuah proses dari creating, publishing, dan distributing untuk menarik dan melibatkan target audiens. Berikut ini adalah beberapa jenis tipe content yang dapat kamu buat dengan spesifik segmen dari target, diantaranya ada: video, blog, infographics, ebook, dan podcast.

Dengan membuat konten yang memberikan nilai dan dapat memecahkan masalah customer, kamu dapat menempatkan diri kamu sebagai otoritas dalam suatu bidang yang digeluti dan menjangkau customer baru.

Setelah mengetahui beberapa jenis marketing channel di atas, sebagai pebisnis atau marketer kamu dapat memilih salah satu dari beberapa channel yang paling relevan untuk bisnis kamu. Jawabannya mungkin tergantung dari platform mana target audiens kamu memiliki waktu paling aktif dan konten format apa saja yang lebih suka mereka konsumsi. Pastikan juga untuk meluangkan waktu dalam melakukan perencanaan strategis sebelum mulai melangkah lebih jauh.