Ungkap Alasan Mengapa Popularitas Aplikasi Clubhouse Melejit
Sebuah aplikasi baru bernama Clubhouse menjadi trending di berbagai media sosial hanya dalam waktu yang singkat. Aplikasi ini dikembangkan oleh pengusaha Silicon Valley, Paul Davison dan mantan pegawai Google, Rohan Seth. Meskipun usianya kurang dari satu tahun, namun aplikasi ini sudah memiliki nilai valuasi US$1 miliar (sekitar Rp 14 triliun) dan telah mengundang banyak investor untuk berebut menanamkan modal.
Clubhouse merupakan platform media sosial dengan konsep "drop-in audio chat", di mana pengguna bisa menciptakan kamar percakapan audio secara live dan pengguna lain bisa bergabung kapan saja. Namun bisa dibilang sebagai sebuah keunggulan dan keistimewaan tersendiri, Clubhouse tidak bisa merekam audio yang telah dibagikan pada chat. Jadi audio tersebut hanya bisa didengarkan khusus untuk para anggota lain yang berada dalam grup tersebut. Menariknya Clubhouse sendiri hanya untuk para anggota yang diundang saja. Anda tidak bisa hanya mengunduhnya dan membuat akun. Sama seperti klub negara atau kapal pesiar di kehidupan nyata, Anda harus diundang untuk bergabung dengan anggota yang sudah ada. Saat Anda bergabung, Anda bisa memilih topik yang menarik, seperti bisnis, buku, lifestyle, dan sebagainya. Semakin banyak informasi yang Anda berikan kepada aplikasi tentang minat Anda, semakin banyak ruang percakapan dan individu yang direkomendasikan aplikasi untuk Anda ikuti atau gabung.
Aplikasi Clubhouse sendiri mulai populer dan dibicarakan banyak orang setelah CEO Tesla, Elon Musk, mencuitkan di Twitter dan hadir dalam salah satu sesi diskusi online yang diadakan di aplikasi itu. Sebelum kemunculan Musk di Clubhouse belum lama ini, kehadiran komedian Kevin Hart juga turut mendongkrak popularitas aplikasi yang diluncurkan pada Maret 2020 lalu itu.
Clubhouse juga merupakan tempat bagi tokoh-tokoh terkenal untuk berkumpul dan mengutarakan pendapatnya secara langsung. Para anggota yang bergabung dalam satu room dengan Elon Musk, bisa mendengar opini yang dia sampaikan secara langsung. Selain itu, para pengguna juga bisa berdiskusi dengan dirinya. Hal ini akan membuat para pengguna Clubhouse merasa spesial dan benar-benar "menjadi bagian dari klub".
Sementara itu, Clubhouse juga menawarkan hak unik lainnya, yakni para pengguna bisa datang dan pergi sesuka hati mereka, serta memilih ruang obrolan dengan topik yang dikehendaki. Sudah banyak juga para artis, influencer, bahkan sebuah brand yang memanfaatkkan aplikasi Clubhouse ini untuk mengadakan semacam seminar gratis untuk membagikan sebuah info, tips, atau sekedar berdiskusi dengan para anggota lainnnya. Karena basisnya audio dan sifatnya siaran langsung, ini juga memberikan sensasi tersendiri bagi pendengar seolah-olah berada didalam diskusi di sebuah konferensi, tanpa harus hadir secara fisik.
Namun, saat ini aplikasi Clubhouse sendiri sangat disayangkan hanya tersedia untuk pengguna iPhone. Tetapi, CEO Clubhouse, Paul Davidson menyampaikan, bahwa tidak menutup kemungkinan aplikasi itu pada akhirnya akan terbuka untuk semua orang, termasuk pengguna Android.