Saat ini, persaingan yang terjadi antar brand kian lama kian ketat. Apalagi saat dunia telah beralih ke era digital, banyak brand baru yang bermunculan sementara brand lama terus berbenah agar dapat menguasai pasar yang lebih luas. Pun brand yang sudah terkenal tetap selalu berusaha mempertahankan citranya sehingga tetap jadi top of mind di masyarakat. Ditengah ramainya persaingan pasar, hal pertama yang harus dilakukan sebelum konsisten melakukan kegiatan branding ialah menentukan seperti apa karakter dari brand tersebut atau yang biasa disebut dengan brand personality.
Apa Itu Brand Personality?
Brand personality merupakan salah satu elemen identitas merek yang digunakan untuk mengukur atau menggambarkan suatu karakteristik atau kepribadian suatu merek. Brand personality mengacu pada serangkaian katakteristik yang dibangun oleh bisnis atau organisasi untuk memengaruhi cara orang memandang produk, layanan, misi, atau nilai-nilainya. Brand personality dari suatu bisnis dapat mencerminkan misinya dengan menciptakan respons emosional, psikologis, atau fisik di pasar sasarannya. Perkembangan ini dapat membantu merek bisnis menciptakan ajakan bertindak yang memancing tindakan konsumen positif yang secara langsung menguntungkan organisasi mereka.
Dikutip dari Investopedia, brand personality juga menjadi salah satu faktor yang dapat menaikkan brand equity. Pasalnya hal ini membuat brand lebih dekat dengan konsumen karena sesuai dengan segmen targetnya. Tanpa adanya brand personality yang sesuai dengan target pasar, akan sulit bagi sebuah bisnis untuk meyakinkan calon konsumen untuk memilih bisnis tersebut. Brand personality muncul ketika kata sifat mirip manusia seperti unik, peduli, lucu, hingga dapat dipercaya ditetapkan ke sebuah brand. Konsep brand personality paling baik dipahami ketika kita membayangkan brand menjadi seseorang. Bagaimana orang itu akan berbicara, bagaimana dia akan berperilaku dalam situasi tertentu, dan bagaimana dia ingin dilihat orang.
Berbeda dengan kondisi saat lima atau sepuluh tahun silam, saat ini pandangan orang terhadap brand sudah mulai berubah. Brand telah menjadi bagian dari gaya hidup. Konsumen memilih brand yang cocok dengan diri mereka, yang sesuai dengan kepribadian mereka, dan yang memberikan nilai-nilai tertentu yang mereka inginkan. Kira-kira apa saja keuntungan yang didapat oleh brand dalam menerapkan brand personality?
Brand lebih mudah dikenali dan diingat
Brand yang memiliki karakter unik atau berbeda akan mudah untuk dikennali dan diingat. Bahkan jika brand itu tidak memiliki karakter spesifik, konsumen tetap akan menciptakan persepsinya sendiri berdasarkan apa yang dia lihat dan rasakan. Jadi, karakter brand sebaiknya sudah ditentukan sejak awal agar kesan yang ditangkap konsumen sesuai dengan keinginan.
Kesetiaan konsumen
Brand identity yang kuat akan membantu Anda mendapatkan permintaan pasar yang tinggi. Itu merupakan kesempatan besar untuk mendapatkan loyalits konsumen. Konsumen akan setia terhadap brand yang menjaga kualitas pelayanan atau prpoduknya. Ini karena peranan brand identity yang strategis. Seseorang bisa saja memberi produk kompetitor, tapi itu akan jadi yang pertama dan terakhir. Dengan brand personality yang kuat, Anda akan dapat memastikan bahwa ketika seseorang membeli produk Anda, mereka akan terus memilih produk Anda.
Memperkuat brand story
Brand story juga merupakan salah satu alasan mengapa orang bisa tertarik untuk memilih produk yang kita tawarkan dibanding yang lain. Saat ini, konsumen akan mudah tergerak dengan brand story yang sesuai dengan nilai-nilai yang mereka percayai. Jika bisa tersampaikan dengan tepat, orang akan tersentuh secara emosional dan lebih mudah terdorong untuk mendukung dengan melakukan pembelian.