The 5 Basic Objections: Formula Copywriting yang Akan Tingkatkan Konten Brand Tapi Jarang Diketahui

Penggunaan teknik copywriting yang efektif dapat menjadi kunci kesuksesan dalam membangun konten brand yang menarik dan menghasilkan hasil yang diinginkan. Salah satu formula copywriting yang terbukti berhasil adalah "The 5 Basic Objections" (Objeksi Dasar). Formula ini mengidentifikasi lima objeksi umum yang mungkin dimiliki oleh target audiens Anda saat melihat atau membaca konten Anda, dan memberikan strategi untuk mengatasi dan menghilangkan objeksi tersebut. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang The 5 Basic Objections dan bagaimana Anda dapat menggunakannya untuk meningkatkan konten brand Anda. Namun sebelumnya mari cari tahu apa itu copywriting dan apa saja jenisnya!

Apa Itu Copywriting?

Menurut American Writers and Artist Institute, copywriting adalah proses menulis teks persuasif untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan. Orang yang bertugas untuk menulis dan mengembangkan hal tersebut adalah copywriter. Dulunya, copywriting hanya digunakan dalam pembuatan promosi offline seperti koran, iklan televisi, baliho, hingga radio. Tapi kini, copywriting sudha menjadi salah satu strategis promosi online yang cukup ampuh.

Dengan kata lain, fungsi utama copywriting adalah memikat perhatian target audiens melalui tulisan yang menarik, sehingga target audiens tergoda untuk melakukan pembelian atau mencari tahu lebih jauh tentang produk yang dipromosikan.

Apa Saja Jenis - Jenis Copywriting?

  1. Direct Response Copywriting

    Direct response copywriting adalah jenis copywriting yang berfungsi untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen. Contohnya seperti mengarahkan pembaca untuk mengklik tombol CTA, berlangganan ebook, membagikan konten, dan lain sebagainya. Biasanya copywriting jenis ini digunakan pada landing page, homepage, hingga iklan berbayar di Google.

  2. Marketing Copywriting

    Marketing copywriting merupakan bentuk konten yang menyampaikan informasi terkait produk untuk mengedukasi konsumen atau calon pembeli, sehingga mereka yakin untuk membeli barang tersebut dari fungsi dan manfaat produk.

  3. Brand Copywriting

    Brand copywriting adalah jenis copywriting yang fokus dalam menyampaikan citra dan identitas dari suatu brand. Selain itu, jenis copywriting ini juga yang membedakan suatu brand dengan kompetitornya. Contohnya seperti slogan atau tagline brand. Umumnya copywriting ini digunakan pada suatu logo atau halaman "about us".

  4. Technical Copywriting

    Selanjutnya adalah technical copywriting. Jenis copywriting ini lebih condong kepada penyampaian atau memberikan pengetahuan terkait cara kerja sebuah produk ataupun layanan. Seringkali, copywriting jenis ini digunakan pada produk-produk seperti produk teknologi, kecantikan, ataupun kesehatan.

  5. SEO Copywriting

    SEO copywriting adalah copywriting yang bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dan memposisikaan konten di Google. Sehingga, copywriting yang ditulis pun harus memenuhi kaidah SEO, diantaranya memiliki keyword tertentu dan emnggunakan struktur heading yang tepat. Biasanya SEO copywriting adalah untuk deskripsi produk, landing page, dan kategori produk.

The 5 Basic Objections

  1. Objeksi terhadap produk: Objeksi ini berkaitan dengan keraguan atau kekhawatiran yang muncul dalam pikiran audiens terkait dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Misalnya, mereka mungkin meragukan kualitas produk, manfaatnya, atau relevansinya dengan kebutuhan mereka. Dalam mengatasi objeksi ini, Anda perlu menggambarkan dengan jelas nilai dan manfaat produk Anda, memberikan bukti dan testimoni, serta menjawab pertanyaan atau keraguan yang mungkin dimiliki oleh audiens.

  2. Objeksi terhadap harga: Objeksi ini berhubungan dengan kekhawatiran terkait harga yang mungkin dianggap terlalu tinggi oleh audiens. Untuk mengatasi objeksi ini, Anda perlu mengkomunikasikan nilai yang dihadirkan oleh produk Anda dan mengapa harga tersebut sebanding dengan manfaat yang diberikan. Anda juga dapat mempertimbangkan penawaran khusus, diskon, atau paket bundling untuk memberikan insentif kepada audiens.

  3. Objeksi terhadap otoritas: Objeksi ini muncul ketika audiens meragukan keahlian, reputasi, atau keandalan brand Anda. Untuk mengatasi objeksi ini, Anda perlu membangun kredibilitas dan kepercayaan melalui bukti, testimoni, penghargaan, atau pengakuan dari pihak ketiga yang dapat memvalidasi otoritas brand Anda.

  4. Objeksi terhadap risiko: Objeksi ini terkait dengan kekhawatiran audiens terhadap risiko atau kerugian yang mungkin mereka alami dengan memilih produk atau layanan Anda. Untuk mengatasi objeksi ini, Anda perlu mengurangi rasa takut atau keraguan dengan memberikan jaminan kualitas, garansi, kebijakan pengembalian, atau uji coba gratis. Anda juga dapat menyediakan informasi yang transparan dan membangun hubungan yang kuat dengan audiens untuk meminimalkan rasa tidak percaya atau risiko yang dirasakan.

  5. Objeksi terhadap waktu atau usaha: Objeksi ini berkaitan dengan kekhawatiran audiens terhadap waktu atau usaha yang harus mereka habiskan untuk menggunakan produk atau layanan Anda. Untuk mengatasi objeksi ini, Anda perlu menyoroti kemudahan penggunaan, efisiensi, atau manfaat langsung yang diberikan oleh produk atau layanan Anda. Anda juga dapat memberikan panduan atau petunjuk yang jelas tentang cara menggunakan produk atau layanan Anda dengan efektif.

Dengan memahami dan mengatasi The 5 Basic Objections ini, Anda dapat menciptakan konten brand yang lebih persuasif, relevan, dan efektif. Anda akan dapat menghadapi kekhawatiran dan keraguan audiens dengan solusi yang tepat, sehingga meningkatkan tingkat konversi dan keberhasilan kampanye pemasaran Anda. Selain itu, penting untuk terus memantau dan mengukur respons audiens terhadap strategi copywriting yang Anda terapkan, serta melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dalam dunia pemasaran yang kompetitif saat ini, memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang formula copywriting seperti The 5 Basic Objections dapat memberikan keunggulan bagi brand Anda. Dengan mengakui dan mengatasi objeksi yang mungkin timbul dalam pikiran audiens, Anda dapat membangun kepercayaan, meningkatkan kredibilitas, dan mengubah pandangan mereka menjadi pelanggan setia.

Previous
Previous

Bongkar Rahasia Oatside: First Oatmilk yang Berani Ekspansi Besar-Besaran

Next
Next

Jadi FYP TikTok Ternyata Tidak Sesusah Itu, Bukan Soal Konten, Ternyata Ini Dia Caranya!