Special Offer Black Friday 2020! Diskon 50% di pusat-pusat perbelanjaan, untung atau rugi?

Black friday mungkin lebih asing ditelinga orang Indonesia. Namun, justru momen inilah yang menjadi inspirasi dari Harbolnas yang hadir setiap tahun di Indonesia. Black Friday adalah hari setelah Thanksgiving. Hari ini banyak digunakan untuk berbelanja oleh masyarakat Amerika Serikat.

Menurut sejarah, Black Friday adalah nama yang diberikan oleh Departemen Kepolisian Philadelphia untuk hari Jumat setelah Hari Thanksgiving. Ini bukan istilah menggembirakan untuk mereka. Black Friday secara resmi membuka musim belanja Natal di pusat kota, dan biasanya membawa banyak kemacetan lalu lintas dan trotoar yang terlalu padat karena toko-toko di pusat kota dikerumuni dari waktu buka hingga tutup. Bukti lain menunjukkan bahwa istilah ini muncul dari polisi di Philadelphia.

Seorang reporter senior yang bertugas di kepolisian, Joseph P Barrett, mengenang perannya dalam penggunaan istilah "Black Friday". Ia menuliskannya melalui sebuah artikel yang dipublikasi Philadelphia Inquirer pada 1994. Barret menuliskan, pada 1959, Evening Bulletin menugaskan Barrett ke bagian administrasi kepolisian, dan bekerja di Balai Kota. Reporter lainnya yang juga bertugas meliput kepolisian yaitu Nathan Kleger. Pada awal 1960, Kleger dan Barrett menuliskan berita pada halaman depan terkait Thanksgiving. Mereka menggunakan istilah "Black Friday" untuk menggambarkan kondisi lalu lintas yang buruk. Hal ini membuat petugas polisi sibuk dan tidak bisa mengambil cuti kerja karena harus bekerja shift untuk mengendalikan kekacauan akibat Black Friday.

Persepsi ini kemudian berusaha diubah oleh para pebisnis. Black Friday yang terjadi karena menandai dimulainya musim belanja natal ini kemudian dipersepsikan sebagai momen yang menguntungkan bagi para pengusaha. Filosofinya ialah, "merah" merupakan catatan rugi penjualan. catatan dengan tinta merah ini kemudian berubah menjadi catatan tinta hitam atau black, yang menandakan pergerakan dari kerugian ke profit akibat banyaknya orang yang berbelanja pada momen tersebut.

Nah, jadi sudah jelas ya bahwa sekalipun para pebisnis itu memberikan diskon besar namun mereka tetap untung. Neraca penjualan yang awalnya "merah" pun berubah menjadi "hitam" akibat adanya black friday ini. Apakah bisnis anda salah satu yang menggunakan strategi Black Friday ini? Jika anda ingin mempelajari mekanisme strategi Black Friday atau menerapkannya, anda bisa berkonsultasi dengan brand konsultan kami secara langsung disini


Previous
Previous

Sejarah Awal Mula Promo Flash Sale 11.11

Next
Next

Promo 12.12! Diskon hingga 70% jadi Strategi Ampuh Penawaran Brand di Marketplace