Pola adaptasi sektor Pariwisata di masa new normal
Sejak pemerintah melonggarkan PSBB dan mengeluarkan istilah adaptasi kebiasaan baru, satu persatu bisnis mulai punya harapan dan kembali bangkit. Sektor-sektor yang mendapat pukulan telak dari pandemi inipun kini mulai kembali ramai, seperti sektor pariwisata.
Saat libur panjang mulai hari Rabu, 28 Oktober 2020 hingga hari minggu 1 november 2020, kota-kota wisata yang tadinya sepi kini kembali dipadati oleh wisatawan. Contohnya yaitu Jogja. Pemerintah, warga lokal, dan para pebisnis menyambut antusias para wisatawan ini dengan baik. Hampir seluruh hotel, persewaan kendaraan, tiket transportasi umum ludes terjual. Sambutan baik dari antusiasme wisatawan ini berupa patroli masker, penerapan protokol kesehatan ditempat-tempat umum, dan sterilisasi area hotel.
Selain itu, Online Travel Agent dan transportasi publik yang dulunya mengalami kerugian, kini bisa kembali bangkit. Pola adaptasi sektor pariwisata di masa new normal ini membawa masyarakat aktif kembali melakukan pencarian tiket transportasi umum maupun booking hotel melalui jasa online travel agent ini. Bahkan, harga-harga yang tersedia di seluruh platform OTA ini tidak lagi berlomba untuk menjadi yang termurah. Harga naik 2x lipatpun seolah bukan masalah di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Oleh karena itu, diperlukan kekuatan selain promo harga tiket pesawat dan hotel murah untuk mendapatkan perhatian masyarakat yang hendak melakukan pemesanan transportasi dan hotel untuk berlibur. Salah satu caranya yaitu dengan branding protokol kesehatan
Gelombang libur panjang kedua akan segera datang dalam waktu 2 bulan kedepan. Ini merupakan momentum yang baik dan harus dapat ditangkap oleh pebisnis sektor pariwisata yang ingin bisnisnya kembali seperti semula. Persiapan yang dilakukan tidak bisa asal-asalan, harus menggunakan strategi yang dibuat khusus untuk bisnismu. Kami bisa membantumu untuk mendiskusikan strategi new normal yang paling cocok dengan bisnismu, diskusikan dengan kami sekarang