Produk berbeda tapi memiliki brand yang sama?
Terdapat banyak sekali brand yang saat ini mulai mengembangkan bisnisnya ke dalam berbagai jenis produk. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk menjangkau target konsumen yang lebih luas, yaitu dengan menggunakan strategi brand extension. Pada dasarnya strategi brand extension adalah suatu strategi yang dilakukan oleh para perusahaan besar, salah satunya adalah Google.
Walaupun produk utamanya adalah mesin pencari atau search engine, namun Google juga menawarkan produk lain yang masih ada hubungannya dengan produk utama mereka, jadi turunan dari brand yang sama. seperti Google Cloud Platform, Google Apps, Play Store, dan lain sebagainya. Lalu apa sebenarnya pengertian dari brand extension?
Apa itu Brand Extension?
Dilansir dari Investopedia, brand extension sendiri merupakan sebuah strategi bisnis yang digunakan brand yang telah mapan untuk mengembangkan produk baru yang berbeda dari produk utamanya. Istilah ini juga sering dikenal sebagai brand stretching. Untuk bisa menerapkan strategi ini, brand harus memiliki brand equity yang telah stabil. Serta dalam menjalankan strategi ini, brand loyalty dari konsumen menjadi salah satu poin penting yang harus didapatkan.
Tujuan dari adanya brand extension sendiri adalah memanfaatkan brand untuk memperluas bisnis yang sedang Anda jalankan. Selain itu, brand extension juga digunakan untuk mengurangi resiko tidak diterimanya produk baru dan mengatasi kesulitan konsumen dalam mengingat brand dari sebuah produk. Oleh karena itu, dengan penggunaan brand extension dalam peluncuran produk baru, brand yang lebih dulu dikenal oleh konsumen diharapkan dapat menjadi pendukung untuk mendorong keputusan pembelian konsumen. Brand extension sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
a. Line Extension
Artinya perusahaan membuat produk baru dengan menggunakan merek lama yang terdapat pada merek induk. Meskipun target produk yang baru tersebut berbeda, tetapi kategori produknya sudah dilayani oleh merek induk, dan juga dapat diartikan perluasan lini dapat dilakukan jika perushaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategoti produk yang sama dengan merek yang sama. Contohnya seperti brand Pantene yang mengeluarkan shampoo untuk jenis rambut rontok, rambut berketombe, rambut kering, dan lain sebagainya namun ternyata itu adalah brand yang sama.
b. Category Extension
Artinya perusahaan tetap menggunakan kategori produk yang sama sekali berbeda dari yang sedang dilayani oleh merek induk. Contohnya Pepsodent yang mengeluarkan produk mouthwash dan sikat gigi.
Elemen Penting Untuk Menentukan Brand Extension
Relevansi
Brand extension yang Anda lakukan sebaiknya memiliki relevansi pada brand inti bisnis Anda. Contohnya seperti Excelso yang brandnya identik dengan kopi, kemudian menciptakan brand extension dengan penjualan produk penggiling kopi. Brand extension yang memiliki relevensi kuat terhadap brand inti dapat meningkat nilai perushaan di mata masyarakat, mitra bisnis, bahkan pesaing.
Kredibilitas
Kredibilitas adalah kepercayaan konsumen terhadap kapabilitas brand inti untuk diperluas pada kategori produk lainnya. Produk dengan brand yang sudah terkenal kualitasnya sekalipun belum tentu meraih kesuksesan ektika sang pengelola bisnis melakukan brand extension. Misalnya saat Samsung yang sukses dalam melakukan brand extension keberbeagi produk elektronik, dihasilkan dari kredibilitasnya sebagai brand image yaitu terdepan dalam kategori elektronik. Namun, kredibilitas Samsung juga belum tentu akan merasakan kesuksesan yang apabila merambah ke industri lain seperti makanan atau fashion.
Transfer
Transfer adalah persepsi kemampuan dan pengalaman sebuah brand yang dirasakan konsumen yang kemudian ditansfer kepada brand extension. Misalnya, keterampilan dan pengalaman American Express dapat dialihkan ke asuransi perjalanan dan jasa valuta asing, tetapi tidak dapat dialihkan ke dalam bisnis mobil sewaan.