Mobil Listrik Membangkitkan Industri Otomotif Di Indonesia

Industri mobil listrik di Indonesia di beberapa tahun mendatang akan mendapat posisi emas. Bicara prospek bisnis mobil listrik terlihat dari meningkatnya pembelian jumlah penduduk dan pendapatan per-kapita. Mengapa mobil listrik menjadi promadona masa depan industri otomotif? Meningkatnya penjualan mobil konvensional juga indikasi konsumsi besar mobil listrik di tanah air. Itulah mengapa pemerintah turut mengapresiasi pembangunan industri mobil listrik dalam negeri.

Apa Itu Mobil Listrik?

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesim pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah. Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik.

Mobil listrik sendiri memiliki beberapa kelebihan yang cukup potensial jika dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling urama adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Selain itu, mobil jenis ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya. Pada akhirnya, ketergantungan minyal dari luar negeri pun berkurang, karena bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, kenaikan harga minyak dapat memukul ekonomi mereka. Bagi negara berkembang, harga minyak yang tinggi semakin memberatkan neraca pembayaran mereka, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi mereka. Keuntungan lainnya ialah mobillistrik tidak menimbulkan kebisingan polusi suaea karenanya dapat bermanfaat bagi lingkungan.

Mobil Listrik Pertama di Indonesia

Di Indonesia, mobil listrik pertama diciptakan oleh Ricky Elson yang berhasil memproduksi mobil listrik lokal. Sebagai peneliti serta pengembang teknologi di mesin listrik, Ricky Elson memulai eksperimennya pada tahun 2010 ketika masih bekerja di perusahaan listrik dengan melakukan beberapa riset mengenai mobil listrik. Ricky membuat mobil listrik pada tahun 2012 dan dinamai dengan waktu 'Mobil Listrik Selo' yang kemudian hanya diproduksi dalam waktu kurang 6 bulan saja sebelum akhirnya diperkenalkan pada KTT Apec 2013.

Potensi Mobil Listrik di Indonesia

Kendaraan listrik saat ini memiliki peluang berkembang yang sangat pesat di Indonesia. Negara Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan mobil listrik karena menjadi penghasil nikel yang sangat besar. Jika Indonesia berhasil mengolah nikel dengan baik menjadi porduk baterai, maka Indonesia sangat berpeluang menjadi negara terkaya. Kelebihan dari segi bahan baku baterai memang bisa mempermudah untuk Indonesia menarik investasi luar untuk mengembangkan mobil listrik buatan Indonesia. Secara umum, baterai merupakan komponen yang sangat pentong dalam sebuah mobil listrik dan rata-rata berat baterai menapai 25% dari berat mobilnya.

Meski saat ini jumlah mobil listrik di Indonesia belum banyak, tren peningkatan penjualan mobil llistrik di Indonesia mulai terlihat. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pada 2020 terdapat 121 unit mobil listrik berbasis baterai yang dipasarkan oleh berbagai merek yang akan tergabung dalam asosiasi. Per Mei 2021. angkanya naik menjadi hampir 70 persen mencapai 395 unit BEV yang dibeli konsumen. Jumlah tersebut tidak menghitung mobil dengan teknologi transisi seperti hybrid yaitu memadukan mesin konvensional dan motor listrik, dan plug-in hybrid (PHEV). Total penjualan keduanya sudah menyentuh angka lebih dari 1.000 unit pada 20202 dan Januari-Mei 2021.

Sebenarnya, industri mobil listrik booming sejak tahun 2012 dimotori oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Beberapa produk yang berhasil diluncurkan antara lain: Mobil Listrik Ahmadiyah. Mobil listrik ini dibuat oleh salah satu industri peralatan mesin, PT Sarimas Ahmadi Pratama di Depok. Kemudian muncul Tucuxi, Selo, Gendhis, Lipi Electric Mobil, Mobil Listrik ITB, Mobil Listrik Pribumi dan Mobil Listrik Kasuari. Sayangnya, upaya pengembangan industri mobil listrik terabaikan karena tidak mendapat dukungan pemerintah dan tidak memadainya infrastruktur Indonesia.

Euforia kendaraan listrik baru saja terasa di Indonesia pasca Peraturan Presiden (Perpres) terkait mobil listrik yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semua pihak bersiap menyambut era elektrifikasi kendaraan listrik di Indonesia. Pelaku usaha Otomotif, terutama mereka yang antusias tentang kendaraan listrik, berkumpul di 2019 Indonesia Electric Motor Show (IEMS). Industri mobil listrik nasional diharapkan pemerintah karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu hemat energi, ramah lingkungan, nol emisi, dan biaya operasional yang rendah.

Mobil listrik akan digandrungi banyak orang-orang dan akan menjadi tren kendaraan dimasa depan. Isu menipisnya bahan bakar minyak dan terjadinya gerakan peduli bumi menuntut pelaku usaha otomotif bergerak cepat untuk persediaan unit mobil.

Memang, jika dikaitkan dengan konvensional teknologi kendaraan, Mobil buatan Indonesia jauh tertinggal dan harus bisa mengejarnya. Namun, dalam bisnis kendaraan listrik, semua masih pada level yang sama dan baru merintis untuk mulai menguasai teknologinya, agar Indonesia dapat berpartisipasi dalam hal ini kemajuan dan memiliki peluang besar untuk menjadi pusat R&D kendaraan listrik dunia. Pertanyaannya adalah kapan mulai membuat brand mobil listrik Indonesia dimulai, jika tidak sekarang?

Previous
Previous

10 Brand Fashion Termahal di Dunia 2022 Versi Fashionista

Next
Next

Lebaran Telah Usai, Ini Dia Sejumlah Campaign Lebaran Milik Brand yang Memukau