Start Friday Asia Brand consultant

View Original

Masuki Pasar Layanan Pesan Antar, AirAsia Siap Bersaing Dengan GoFood dan Grab Food

Maskapai berbiaya hemat Air Asia semakin serius mengembangkan super apps di Indonesia. Setelah memasarkan produk kosmetik, kini sebentar lagi akan mulai mengembangkan layanan pesan antar makanan yang diberi nama airasia food di Indonesia pada awal 2022. Sebelum Indonesia, airasia food sendiri telah hadir di beberapa negara lain di Asia Tenggara.

Sejak rencana kehadiran airasia food di Indonesia diumumkan pada Desember lalu pihaknya telah mendapatkan berbagai sambutan positif. Sejumlah pebisnis kuliner seperti Shihlin, Haus, The Harvest Cakes, D’Crepes, Dapur Cokelat, hingga Mujigae telah bergabung menjadi mitra airasia food. Saat ini perusahaan mulai membuka pendaftaran untuk 1.000 mitra kuliner di seluruh Indonesia. Ekspansi ini dimulai pertama kali di Malaysia, kantor pusat AirAsia pada Mei 2020. Selang setahun kemudian, masuk ke Singapura. Hingga hari ini airasia food telah hadir di banyak kota yang tersebar di Malaysia, Thailand dan Singapura.

Pelaku usaha kuliner yang ingin bergabung dapat mengajukan kemitraan dan Airasia Food akan menyeleksi mitra merchant berdasarkan lokasi dan jenis kuliner. Setelahnya, pelaku usaha akan dihubungi lebih lanjut untuk penandatanganan kerja sama, training, dan onboarding.

Menurut Tony Fernandes yang merupakan CEO AirAsia, layanan jasa antar makanan miliknya, mempunyai kelebihan dengan harga layanan termurah dengan nilai yang paling baik dari para pesaing. AirAsia sendiri memang berambisi untuk menjadi perusahaan Super App di era digital ini. Sama seperti Gojek dan Grab yang sudah lebih dulu meluncurkan layanan Super Appnya dan lini bisnis Gojek dan Grab yang sudah hadir dan bersaing di berbagai lini industri dan bisnis.

Dalam berbagai riset diungkapkan bahwa potensi bisnis pesan-antar makanan di Asia Tenggara begitu menggiurkan. Salah satunya yang diungkapkan oleh Snapcart menyatakan bahwa GrabFood memimpin pasar ini di pasar pertama (Jabodetabek), dan pasar kedua (di Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar). Meski menggiurkan, jalur untuk menuju profitabilitas terbilang sulit dan butuh waktu yang tidak sebentar. Dari kinerja awal Airasia Food di Singapura, dalam empat bulan sejak peluncuran resminya, baru menangani 100 pesanan setiap harinya.