Literasi Keuangan Bagi Pelaku Bisnis Pemula, Pentingkah?

Belakangan ini banyak generasi milennial yang memutuskan untuk membuka usaha sendiri setelah lulus kuliah. Terlebih lagi di era yang serba digital seperti sekarang ini dengan masifnya informasi yang beredar di internet, memudahkan generasi millenial untuk melakukan berbagai hal, termasuk memulai usaha sendiri. Namun, sering kali usaha-usaha baru yang dibangun ini kemudian gagal dalam waktu singkat dikarenakan tingkat literasi keuangan yang masih minim. Selain bisa menyebabkan perhitungan bisnis yang kurang baik, sering kali juga berdampak buruk pada kondisi keuangan pribadi. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi dan wawasan yang bisa meningkatkan kualitas pengambilan keputusan yang berhubungan dengan aspek keuangan.

Edukasi tentang literasi keuangan terhadap pelaku bisnis pemula sangatlah penting, terutama saat para pelaku bisnis akan mengambil keputusan yang mempengaruhi kondisi keuangan. Dengan punya pemahaman literasi keuangan yang baik maka kita bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan. Selain itu, tingginya tingkat literasi keuangan diyakini juga mampu meningkatkan kesejahteraan, karena dengan bertambahnya tingkat literasi keuangan maka masyarakat dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik sehingga perencanaan keuangan keluarga atau pribadi menjadi lebih optimal.

Hal yang paling dasar yang harus dilakukan adalah dengan memisahkan keuangan usaha dan keuangan pribadi, maka dari situ pelaku usaha dapat memiliki gambaran jelas tentang kemampuan dan kebutuhan usahanya. Apabila pelaku usaha sudah mengetahui mengenai kemampuan keuangannya secara jelas dan kemudian ingin menggunakan platform keuangan digital sebagai alternatif pembiayaan untuk melakukan ekspansi usaha, maka perlu memperhatikan tiga hal berikut ini, yaitu memilih produk keuangan digital dari perusahaan yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keungan (OJK), gunakanlah produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, dan pahami betul manfaat serta resiko atas produk keuangan yang akan digunakan.

Masa pandemi memberikan pelajaran penting pada pelaku usaha, terutama dengan adanya perubahan kebiasaan dari masyarakat yang mengedepankan protokol kesehatan dan mengurasi interaksi fisik. Hanya pelaku usaha yang adaptif yang dapat terus menjaga usahanya supaya tetap kompetitif dan relevan.

Previous
Previous

Bisnis Franchise Yang Perlu Menjadi Pertimbangan Bagi Calon Pebisnis

Next
Next

Makna dan Pesan Tersembunyi Di Balik Sebuah Logo