Start Friday Asia Brand consultant

View Original

Kreativitas dan inovasi copywriting meningkatkan penjualan brand kamu

Ada baiknya kita menggunakan kalimat yang bersifat persuasif untuk membuat konten pemasaran. Copywriting profesional kerap menggunakan kalimat persuasif yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menentukan tindakan. Setidaknya ada empat pola yang bisa kamu terapkan dalam menulis kalimat promosi yang persuasif. Pola pertama adalah membuat pembaca berimajinasi terhadap produk. Pola inilah yang paling mudah adalah dengan menggunakan kata yang membayangkan.

Jika kamu datang banyak sekali yang di luar sana yang menggunakan kata ini. Menggunakan kata yang dibayangkan itu akan membuat pembaca menggunakan imajinasinya sendiri untuk membayangkan apa yang bisa didapatkan. Setelah membeli produk yang kamu jual misalnya ketika kamu menjual produk mungkin yang sering kamu promosikan adalah bahan dari hijab.

Bahan hijab itu sendiri atau dengan kata lain fitur dari sebuah produk tapi jika kamu membaca lebih Kamu bisa menggunakan kata yang ingin diingat untuk mendapatkan manfaat yang didapat dari membayangkan setelah Anda menggunakan hijab Deyn ini, Anda akan tampil lebih cantik dan syar'i dengan bahan kualitas super bagus dan nyaman di kepala. Anda bahkan bisa mewariskan hijab ini pada anak cucu Anda karena bahannya yang awet.

Pola yang kedua adalah menggunakan kata karena seorang Profesor bernama Robert Cialdini pernah membuat percobaan terhadap antrian fotocopy. Dia ingin membuat sebuah percobaan terhadap antrian fotocopy. Dia ingin menyala antrian dengan cara mengajukan pertanyaan percobaan yang pertama Dia berkata, "Permisi saya punya 5 lembar dokumen Bolehkah saya lebih dulu menggunakan mesin fotocopy nya?" Lalu pada percobaan ke-2 Dia berkata "Permisi saya punya 5 lembar karena saya sedang buru-buru Bolehkah saya lebih dulu menggunakan mesin fotocopy nya?" dan pada percobaan ketiga Dia berkata "Permisi saya punya 5 lembar dokumen karena saya mau mengcopynya?" Saya lebih dulu menggunakan mesin fotocopy. Hasil dari uji coba tersebut adalah pada percobaan pertama sebanyak 60% orang hanya dengan menggunakan kata karena. Akhirnya dia mendapatkan respon yang lebih baik tanpa kata karena.


Orang lebih cenderung memaklumi alasan, memahami alasan itu sendiri. Kamu juga bisa menerapkan hal ini terhadap copywriting unruk konten pemasaran kamu. Contohnya "karena ini hari Jumat hijab Deyn model ini menipis lho, kamu bisa segera memesan sekarang sebelum kehabisan".

Pola yang ketiga adalah pengulangan kata-kata yang penting jika copywriting mau cukup panjang misalnya, kamu berpromosi lewat email maka kamu harus mengulang-ulang kata penting yang kamu inginkan agar bisa tertanam di alam bawah sadar pembaca kamu bisa menyisipkan ajakan bertindak beberapa kali dalam copywriting misalkan dalam kalimat kamu sisipkan sebuah link order dan di beberapa kalimat berikutnya kamu sisipkan lagi link order. Misalkan dalam satu copywriting ada empat paragraf, kamu bisa memasukkan dua sampai tiga kali lipat dengan pengulangan seperti itu, maka pembaca akan lebih mudah mengingat poin penting yang kita inginkan dalam sebuah copywriting pola yang keempat adalah menggunakan pengaruh Selebriti.

Brand Ambassador atau sponsorship terhadap artis atau selebgram. Biasanya merek-merek terkenal tentunya membayar mahal para artis untuk melekatkan merek produknya dengan artis-artis tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapat pengaruh dan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi. Jika produkmu ternyata pernah digunakan oleh artis populer, maka hal ini bisa kamu gunakan untuk dijadikan copywriting misalnya hijab ini sudah digunakan oleh Artis Zaskia Sungkar jadi sangat disarankan bagi akhwat yang mau tampil cantik seperti artis Zaskia Sungkar, kamu untuk tampil modis sehari-hari. Pilih dan gunakan untuk membuat copywriting melebihi persuasif dan sampai jumpa untuk pembahasan copywriting di postingan deyn scarf selanjutnya.