Ini Dia Pengusaha RI Terkaya di Tahun 2022!
Majalah Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya. Tidak hanya Jeff Bezos, Elon Musk dan Warren Buffet yang ditelaah kekayaannya. Indonesia ternyata telah dirilis nama-nama para pengusaha terkaya oleh majalah bisnis, Forbes, Januari 2022. Meski di tengah pemulihan ekonomi, nyatanya total kekayaan para pengusaha ini telah mencatat rekor baru.
Dikutip dari laman Forbes, kekayaan kolektif pengusaha super kaya di Indonesia telah mencapai US$ 163 atau setara dengan Rp 2.327 trilliun (dalam kurs Rp 14.365 per-dollar AS) tahun ini. Naik menjadi 21 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai US133 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.875 triliun.
Bagaimana Cara Kerja Perhitungan Majalah Forbes?
Cara kerja daftar tersebut yaitu dengan memperbarui kekayaan masing-masing individu setiap lima menit setelah pasar saham dibuka. Kekayaan ini dilihat dari kepemilikan saham yang dimiliknya. Sedangkan untuk orang-orang yang kekayaannya ada di perusahaan yang tidak tercatat di pasar saham akan diperbarui setiap 24 jam sekali. Selain nilai saham, penentuan peringkat orang terkaya versi majalah Forbes juga didapat dari informasi keungan lainnya berupa kekayaan keluarga, laporan keuangan tahunan, nilai aset, dan analisis keuangan lainnya. Dari total 2.000 lebih peringkat orang-orang kaya yang ada di dalamnya.
Siapa Saja Orang Terkaya di Indonesia?
Robert Budi Hartono
Posisi puncak daftar orang terkaya di Indonesia jatuh kepada Robert Budi Hartono. Budi Hartono tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 21,6 miliar atau setara dengan Rp 309 triliun. Tak heran, jika angka kekayaan tersebut mengantarkan Budi Hartono menjadi orang terkaya kedua di Asia Tenggara setelah pengusaha alat media asal Singapura, Li Xiting. Sebetulnya Budi Hartono dan kakaknya yang menjadi orang terkaya kedua di Indonesia, Michael Bambang Hartono, sudah memiliki bakat menjadi pengusaha dari lahir. Ia adalah anak dari pendiri perusahaan rokok Djarum, Oei Wie Gwan.
Namun, hal ini tidak membuat ia berpangku tangan menunggu harta warisan. melainkan justru ialah yang membangkitkan usaha peninggalan ayahnya ketika pabrik rokok tersebut terbakar pada tahun 1963. Setelah bangkit dari keterpurukan, Budi Hartono dan kakaknya bahu membahu mengangkat perusahaan tersebut naik tingkat. Terbukti pada tahun 1968, perusahaan rokok milik mereka bisa memproduksi 3 miliar batang. Pencapaiannya juga terus meroket hingga berhasil melakukan ekspor rokok ke berbagai negara seperti Arab Saudi, Jepang, dan negara lainnya. Di Amerika Serikat, rokok Djarum merupakan penyuplai nomor satu persebaran produk rokok import. Tak berhenti di produksi rokok, Budi Hartono juga mulai merambah bisnis perbankan dengan membangun Bank BCA. Kepemilikan 51% saham Bank BCA inilah yang menambah pundi-pundi kekayaan Budi Hartono dan sang kakak. Seiring berjalannya waktu, ia juga mulai merambah perkebunan kelapa sawit, perusahaan digital (start-up) dan barang-barang elektronik.
Anthoni Salim
Datang dari keluarga mapan, Anthony Salim melanjurkan perusahaan Salim Group yang didirikan ayahnya. Salim Group yang perkasa sempat mengalami sakit keras pada masa krisis moneter 1998. Untuk mengembangkan kembali kesehatan perusahaan keluarganya, ia bahkan harus menjual beberapa anak perusahannya seperti PT BCA, PT Indocement Tunggal Perkasa, dan PT Indomobil Sukses Internasional. Kini di bawah naungan Salim Group, kekayaan Anthony Salim umumnya berasal dari perusahaan mi instan yang dinobatkan sebagai salah satu perusahaan mi instan terbesar di dunia dan tepung terigu. Perusahaan ini tak lain adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills
Sri Prakash Lohia
Seorang pebisnis Indonesia keturuanan India yang memiliki harta kekayaan senilai lebih dari Rp 88 triliun. Sri Prakash Lohia merupakan pendiri dan pemilik perusahaan petrokimia dan tekstil, Indorama Corporation. Melalui Indorama Production, Lohia mendulang kekayaan dengan memproduksi plastik polietilen tereftalat (PET) yang digunakan untuk memproduksi serat dan benang, plastik rekayasa, film foto, serta wadah minuman dan makanan.
PT Indo-Rama Synthetics Tbk. milik konglomerat satu ini terdaftar di bursa saham dengan kode INDR. Emiten tekstil ini mencatatkan peningkatan pada pembukuan pada kuartal ketiga tahun 2021 yang lalu dengan peningkatan hingga 44,44%.
Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu adalah pengusaha yang pernah dinobatkan sebagai taipan perkayuan terbesar di Indonesia sebelum krisis ekonomi 1997. Walaupun bukan terlahir dari keluarga berada, ia mampu membangun kehidupan profesionalnya hingga membeli perusahaan kayu pada tahun 1973 yang kini dikenal dengan nama grup Barito Pacific. Hingga bulan November 2021, Prajogo tercatat memiliki kekayaan US$ 5,7 miliar atau setara dengan Rp 81,9 triliun. Kini, Prajogo terlihat sedang melebarkan sayap bisnisnya dan membangun industri petrokimia lewat PT Chandra Asri Petrochemical.
Chairul Tanjung
Siapa yang tak kenal dengan sosok Chairul Tanjung, pengusaha berbagai bisnis besar di Indonesia. Melalui diversifikasi anak usaha dibawaha CT Corp yang ia bangun, kini bisnisnya membentang dari hypermarket, stasiun televisi hingga perbankan di Indonesia. Dengan segudang bisnis yang ia miliki, tak heran apabila Chairul Tanjung memiliki kekayaan hingga US$ 4,1 miliar atau Rp 58,8 triliun. Dari jumlah perusahaan yang dimilikinya, Anda pasti mengira bahwa ia lulusan bisnis atau ekonomi. Siapa sangka, ternyata ia adalah seorang lulusan Fakultas Kedokteran Gigi, lho.