Ganti Supplier Bisa Rubah Image Brand

Perusahaan yang menjalankan bisnis sering kali bergantung pada pemasok atau supplier untuk memenuhi kebutuhan material atau produk yang mereka jual. Namun, terkadang situasi atau perubahan kebijakan menyebabkan perusahaan harus mencari dan mengganti supplier. Ketika perubahan ini terjadi, ada dampak yang dapat mempengaruhi citra atau image merek.


Supplier berperan penting dalam mempengaruhi kualitas produk, kehandalan pasokan, dan kepuasan pelanggan. Ketika perusahaan memilih supplier yang tepat, dengan standar kualitas yang tinggi dan reputasi yang baik, mereka dapat membangun citra merek yang positif di mata konsumen. Namun, ketika perusahaan menghadapi masalah dengan supplier yang ada atau memutuskan untuk beralih ke supplier baru, ada risiko yang terkait dengan perubahan ini.


Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah perubahan dalam kualitas produk atau layanan. Jika perusahaan beralih ke supplier yang tidak dapat memenuhi standar kualitas yang sama atau menghadapi masalah pasokan yang sering terjadi, ini dapat merusak persepsi konsumen terhadap merek. Konsumen mungkin mengalami kekecewaan atau ketidakpuasan, yang dapat berdampak negatif pada citra merek yang telah dibangun selama ini.


Belum lama ini, Starbucks ramai menjadi perbincangan karena mengganti brand produk diarynya dari Greenfield menjadi Milk Life. Banyak orang beranggapan Milk Life dengan harga yang lebih terjangkau sehingga memiliki kualitas yang tidak lebih baik dari Greenfields.


Namun pada kenyataannya Milk Life adalah perusahaan produk diary yang memiliki Farm sendiri. Hal ini secara tidak langsung perusahaan dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan terjamin kualitasnya, dikarenakan perusahaan dapat mengontrol produk mulai dari kualitas pangan hewan ternak hingga lingkungan peternakan. Kualitas lingkungan peternakan hingga pakan ternak ini tentu akan mempengaruhi kualitas susu perah yang dihasilkan.


Jadi, kemungkinan brand Greenfield dan Milk Life memiliki kualitas produk yang sama.


Bagaimana menurut Fripipel?

Previous
Previous

Strategi Subsidi Silang: Trik Mainin Harga ala Brand

Next
Next

Namanya Masuk Kedalam Orang Terkaya di Indonesia, Bagaimana Cara Bambang Sutantio Sukses Dengan Modal yang Minim?