Gandeng Branding Consultant Jakarta Jalankan Deversification Strategy Untuk Perkuat Bisnis
Branding Consultant Jakarta kerap jadi andalan untuk pebisnis melakukan branding terhadap bisnisnya. Celah mendapatkan keuntungan dari sisi value, adalah salah satu tujuan dari para pelaku bisnis dan pengusaha. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menambah pendapatan dari bisnis atau usaha yang sedang digeluti, diversifikasi usaha adalah salah satu caranya.
Apa Itu Diversifikasi?
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usahanya dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat. Penggunaan strategi diversifikasi dapat didorong atau dimotivasi oleh adanya keinginan perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha melalui penambahan unit usaha baru, yang masih memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan bidang usaha sebelumnya.
Selain itu, penggunaan strategi diversifikasi juga dapat terjadi oleh karena keinginan manajemen untuk melakukan ekspansi usaha dengan membentuk unit bisnis strategis baru pada berbagai bidang usaha, yang tidak memiliki keterkaitas dengan bidang usaha pokoknya. Diversifikasi banyak dilakukan perusahaan-perusahaan dengan modal yang kuat untuk memperoleh laba perusahaan yang tinggi pada negara-negara dengan kondisi perekonomian yang sedang berkembang. Strategi diversifikasi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu secara horizontal dan vertikal. Mari kita pahami keduanya.
Strategi Diversifikasi Horizontal
Cara yang paling mudah untuk melakukan diversifikasi adalah dengan memperluas rangkaian produk yang sudah Anda tawarkan, yang disebut sebagai diversifikasi horizontal. Biasanya produk baru tersebut sangat erat kaitannya dengan bisnis utamanya saat ini. Misalnya, produsen sepatu wanita mengembangkan lini sepatu untuk anak-anak. Atau misalnya, toko yang menjual kemeja pria juga menawarkan berbagai macam dasi, kacing manset, atau bahkan jas.
Dengan diversifikasi horizontal, bisnis Anda akan dapat mengurangi sebagian risikonya sambil memanfaatkan sinergi tertentu. Contohnya dengan produsen sepatu tersebut. Biaya tambahan pembuatan sepatu anak-anak dapat diatur dengan mudah karena alat, perlengkapan dan keterampilan teknis pembuatan sepatu sudah dimiliki. Konsumen Anda sekarang yang memiliki anak dan konsumen baru akan menjadi target pasar Anda. Hal ini, secara tidak langsung dapat memperluas target pasar Anda dan secara otomatis penjualan Anda akan bertambah dengan adanya produk baru tersebut.
Strategi Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi vertikal yang juga biasa disebut sebagai integrasi vertikal, bisa bergerak ke depan (maju) maupun ke belakang (mundur). Jika bergerak vertikal ke depan terjadi ketika bisnis bergerak maju di dalam rantai pasokan, yaitu lebih dekat dengan konsumen. Misalnya, Anda sebagai produsen sepatu dapat memulai jaringan toko sendiri, yang memungkinkan Anda untuk mengontrol penjualan ke konsumen sebagai pemakai akhir (end user). Namun jika bergerak vertikal ke belakang terjadi ketika bisnis bergerak kea rah belakang di dalam rantai pasokan dan menjadi pemasoknya sendiri. Misalnya, Anda sebagai produsen sepatu melakukan akuisisi bisnis penyamakan kulit, sehingga mengurai ketergantungan bisnis sepatu Anda terhadap pemasok kulit.
Dengan melakukan diversifikasi secara vertikal, bisnis dapat memanfaatkan kopetensi yang ada. Hal ini juga dapat mengurangi biaya dan tetap melakukan aktivitas bisnisnya untuk membawa produk atau layanan ke pasar. Pada saat yang sama, ketergantungannya pada pemasok asli atau tim penjualan di luar perusahaan juga berkurang.
Contoh yang paling terkenal dari strategi diversifikasi vertikal yang sukses adalah Apple. Apple memproduksi chip khusus, teknologi layar, dan sidik jari ID sentuh untuk iPhone dan iPad. Hal tersebut adalah contoh integrasi vertikal ke belakang. Pada saat yang sama, Apple telah mencapai diversifikasi vertikal ke depan dengan membuka rantai toko ritel yang secara eksklusif menjual produk Apple.
Apa Tujuan Diversifikasi?
Ada beberapa alasan sebuah perusahan melakukan diversifikasi terhadap produknya yang pada umumnya menyangkut dua hal terpenting, yaitu meningkatkan keunungan dan pembagian resiko. Kemudian, Harberg dan Rieple menyatakan diversifikasi dilaksanakan dengan beberapa tujuan, yakni:
Pertumbuhan dan nilai tambah: Tujuan ini dapat terpenuhi ketika investasi yang dilakukan perusahaan memberikan keuntunga bagi perusahaan, misalnya mengakuisisi perusahaan yang memiliki sumber daya strategis seperti pemasok yang memproduksi bahan baku utama perusahaan atau merupaka distributor yang telah memiliki saluran distribusi yang luas. Diversifikasi usaha seperti ini akan memberikan nilai tambah secara tidak langsung dari perusahaan yang diakuisisi tersebut
Meratakan resiko: Tujuan ini dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi pada beberapa usaha maka resiko yang dimiliki satu usaha tidak berpengaruh secara total terhadap perusahaan karena dapat diimbangi oleh return dari usaha lainnya
Mencegah monopoli pesaing: Penguasaan pada usaha yang memiliki sumber daya strategis selain dapat memberikan nilai tambah juga mencegah penguasaan oleh pesaing
Mencapai sinergi: Kombinasi antara segmen usaha diharapkan memiliki kemampuan untuk mencapai sesuatu, yang tidak mungkin dicapai bila usaha tersebut bekerja sendiri-sendiri
Mengendalikan pemasok dan distributor: Ini bertujuan memudahkan perusahaan dalam mengendalikan harga dan mutu agar dapat bersaing
Pemenuhan ambisi dari personel manajer: Hal ini berkaitan dengan penghargaan yang akan diterima oleh manajer tersebut. Saat perusahaan melakukan diversifikasi usaha, maka ruang lingkup tugas manajer juga biasanya semakin besar.
Demikianlah penjelasan dari kami tentang diversifikasi produk yang bisa dilakukan oleh pebisnis, baik itu produsen ataupun pebisnis ritel. Diversifikasi produk yang dilakukan oleh produsen dilakukan untuk bisa meningkatkan keunggulanya dalam bersaing dengan competitor dan meminimalisir risiko. Sedangkan untuk ritel, menjual produk yang beragam akan membuat konsumen percaya bahwa berbagai keperluannya bisa dipenuhi dengan hanya sekali dayang ke toko tersebut. Diversifikasi produk akan membuat para pebisnis menjadi bisa bergerak pada berbagai area bisnis dan mampu menghasilkan keuntungan yang banyak.
Namun, dalam menjalankan strategi ini memang dibutuhkan keahlian khusus dan strategi yang matang agar dapat berjalan secara efektif untuk keberlangsungan sebuah bisnis. Untuk itu, Start Friday Asia dengan senang akan membantu Anda dalam menjalankan strategi diversifikasi terhadap bisnis Anda. Kami adalah Brand Consultant yang telah bekerja sama dengan ratusan brand dan telah dipercaya selama 10 tahun. Jangan ragu untuk konsultasikan terlebih dahulu perihal bisnismu dengan kami.