Start Friday Asia Brand consultant

View Original

Don’t tell, show!! Hal ini merupakan argument lama, namun masih tetap relevan dengan kondisi saat ini. Sudah menjadi pengetahuaan umum bahwa gambar mampu menceritakan jutaan kata. Dengan mempertimbangkan waktu yang sempit untuk mengkomunikasikannya kepada konsumen, pasti gambar menjadi pilihan yang tepat dibandingkan pilihan kata-kata. Manusia merupakan makhluk visual, maka dari itu manusia selalu tertarik pada iklan yang bersifat visual dibandingkan sekedar teks. Gambar dibawah ini tentunya lebih menarik dibandingkan dengan hanya mengatakan “Kaca yang Anda jual dapat meredam suara bising dengan ampuh”.

Tentu saja, gambar saja tidak akan cukup bahkan di dalam bidang periklanan cetak. Karena akan ada waktu dimana gambar yang baik dan menarik membutuhkan sokongan dari diksi/pemilihan kata yang bisa menguatkan impact dari gambar tersebut. Apalagi jika Anda bergerak dalam bidang iklan televisi atau radio. Gambar berikut membuktikan bahwa tanpa ada gambar yang menarik pun, sebuah iklan yang baik dapat dibuat dengan hanya menampilkan “gambar imajinasi” yang diperkuat dengan teks.

Imagine: Don’t Reveal, Imply

Harus dipahami bahwa calon pemirsa iklan bukanlah orang bodoh. Anda tidak perlu menjelaskan secara detail dan terperinci setiap ide yang ada pada iklan. Dengan memberikan sedikit ruang bagi Konsumen untuk berpikir, akan membentuk keterikatan antara konsumen dan iklan. Karena itu, imajinasi adalah hal pokok yang membantu Anda dalam menciptakan iklan yang sukses. Berilah informasi yang “cukup” di dalam iklan Anda sehingga konsumen Anda dapat “melanjutkan sisanya”. Hal ini senada dengan konsep untuk tidak terlalu banyak menjejalkan informasi pada iklan, karena selain tidak membuat iklan menjadi menarik, malah akan menghilangkan subtansi dari iklan itu sendiri.

Perlu diingat, bahwa seseorang (konsumen) cenderung berusaha untuk memikirkan suatu iklan sampai dia mengerti hanya dalam waktu beberapa detik saja. Maka dari itu, janganlah pula memberikan informasi yang terlalu sedikit, bisa membuat konsumen Anda kehilangan minatnya sebelum mereka mendapatkan pesan dari iklan Anda.

Dengan kata lain:

“MULAILAH DENGAN TERSURAT, SELESAIKAN DENGAN TERSIRAT”

Bisa dibilang bahwa untuk menyatakan produk yang terdapat dalam iklan Anda adalah yang terbaik merupakan hal yang mudah dan umum, maksudnya bahwa hampir semua produk dalam berbagai kategori bisa pula dikatakan produk yang terbaik. Kecuali jika pernyataan Anda didasari oleh fakta yang benar adanya. Jika tidak, akan lebih bijak jika Anda hanya berfokus dalam menonjolkan kelebihan produk yang akan Anda buat iklannya.

Maka mulailah dengan mengeksekusi ide Anda yang paling jelas, kemudian rubahlah sedemikian rupa sehingga Anda merasa ada keseimbangan antara informasi yang diberikan dan tidak. Jika Anda ragu, ujilah beberapa versi iklan Anda ke beberapa orang yang berbeda (karena menggunakan orang yang sama akan memungkinkan pemahaman yang sama pada iklan Anda yang baru dengan iklan Anda sebelumnya).

VISUALIZATION

Visualisasi sebenarnya sangat berkaitan erat dengan pengalaman dan imajinasi anda akan sesuatu. Sebagai contoh ketika menvisualisasikan hiu yang sedang mengejar manusia, mungkin ada yang akan membayangkan penyelam yang sedang dikejar hiu dari arah samping. Ada pula yang mungkin membayangkan seorang berenang yang dibelakangnya nampak sirip hiu. Namun jika Anda seorang yang kreatif seperti Tony Seineger atau Anda pecinta film, mungkin Anda akan membayangkan sebagaimana poster film JAWS. Tony Seineger merupakan desainer dari poster tersebut. Visualisasinya tentang hiu yang tidak biasa dalam poster tersebut seakan sanggup membawa kengerian dari film yang bersangkutan. Dan bagi yang melihatnya, seakan ingin berteriak “Cepat!! Ada hiu dibawahmu!!”. Hal tersebut mengindikasikan adanya perhatian atau atensi terhadap poster, yang merupakan tujuan utama dari visualisasi itu sendiri.

SYMBOLS

Simbol merupakan metafor visual, dimana kita melambangkan sesuatu dengan sesuatu hal yang lain yang memiliki kesamaan ataupun sifat tertentu. Misalnya hati menyimbolkan cinta, cheetah cepat, dsb. Symbol merupakan jalan pintas yang baik untuk membantu Anda menyederhanakan suatu ide grafis. Symbol dapat digunakan secara literal (harfiah/langsung) sebagaimana bola sepak menyimbolkan permainan sepak bola secara keseluruhan. Untuk menciptakan perhatian konsumen, gunakan simbol secara literal pada awalnya, kemudian buatlah penafsiran lain atau twist ke dalamnya. Sehingga simbol yang Anda buat akan memiliki sifat literal atau tidak langsung. Sebagaimana pada gambar disamping, yang menunjukkan keripik kentang yang membentuk tanda infinity atau tidak terbatas. Yang menyiratkan  bahwa sekali Anda mencobanya, Anda tidak akan berhenti menikmatinya. Simpel dan menarik bukan?