Dampak Pergantian Nama Brand: Kasus Ace Hardware dan Brand Terkenal Lainnya

Start Friday Asia, Surabaya - Siapa yang tidak kenal dengan toko ACE Hardware? Toko ini adalah salah satu pemain utama dalam sektor ritel perbaikan rumah dan gaya hidup di Indonesia. Brand ini berada di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk, yang berlokasi di Karawaci dan mulai beroperasi pada tahun 1995. Sejak saat itu, ACE Hardware Indonesia telah berkembang pesat dengan lebih dari 228 toko yang tersebar di 52 kota di seluruh negeri. Toko ritel ini telah melakukan pergantian nama yang telah disepakati pada tanggal 7 Juni 2024 menjadi PT. Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (AHI) (ACEs). 

Baru-baru ini mereka mengumumkan keputusannya untuk keluar dari pasar lokal. Keputusan ini menjadi berita penting bagi industri ritel, mengingat posisi Ace Hardware yang signifikan di pasar. Adapun Ace Hardware tidak dapat beroperasi kembali dikarenakan perusahaan menghadapi kesulitan dalam melanjutkan perjanjian lisensi yang ada, yang berdampak pada operasional dan strategi jangka panjang mereka. Perjanjian lisensi yang tidak berlanjut dapat mencakup berbagai aspek, termasuk hak penggunaan merek dan distribusi produk, yang mempengaruhi kelangsungan bisnis di pasar lokal. 

Tidak hanya itu, mereka juga mengalami menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan tren pasar saat ini. Jika sebelumnya mengandalkan model toko fisik, di industri teknologi saat ini mempengaruhi keputusan konsumen sehingga mereka berniat untuk mundur dari pasar Indonesia di akhir tahun nanti.

Pergantian nama sebuah brand ini tidak terjadi pada brand Ace Hardware saja. Melainkan, beberapa brand lain telah melakukan rebranding untuk membedakan diri dari pesaing dan menonjol di pasar yang semakin kompetitif ini. Brand-brand tersebut diantaranya: 

1. BreadTalk menjadi Mako

BreadTalk adalah toko roti yang berasal dari Singapura. Sedangkan, MAKO sendiri adalah brand resmi yang dinaungi perusahaan lokal, PT Mako Anugrah Kreasindo. Pergantian nama ini dilakukan pada tahun 2022 karena lisensi franchise milik BreadTalk telah habis.

2. KKV menjadi OH!SOME

Pergantian nama menjadi OH!SOME ini dilakukan secara mendadak pada pertengahan tahun 2024. Adapun maksud mereka melakukan rebranding ini adalah memberikan kesan yang baru, unik, dan modern sehingga dapat menarik konsumen generasi baru.

3. Twitter menjadi X

Jejaring media sosial yang identik dengan burung berwarna biru ini harus melakukan pergantian logo dengan warna hitam dan tulisan X. Elon Musk menjelaskan adanya pergantian ini dikarenakan ingin agar twitter bukan hanya sebagai platform microblog tetapi menjadi superapps yang akan menyediakan komunikasi yang komprehensif.

Pergantian nama sebuah brand merupakan keputusan sangat besar yang memerlukan pertimbangan mendalam tentang bagaimana nama baru akan mempengaruhi brand image. Serta mempertimbangkan bagaimana hubungan dengan pelanggan, dan posisi perusahaan di pasar nantinya. 

Jika perusahaan Fripipel sedang mempertimbangkan rebranding dan mencari mitra terpercaya untuk membantu proses tersebut, Start Friday Asia Brand Consultant adalah pilihan yang tepat. Dengan pengalaman luas dalam strategi brand dan pengetahuan mendalam tentang tren pasar, kami siap membantu Fripipel menciptakan identitas merek yang segar dan efektif. Pilih Start Friday Asia Brand Consultant untuk memastikan rebranding Fripipel berhasil dan membawa dampak positif bagi bisnis kedepannya.

Previous
Previous

Nasihat dari Brian Niccol CEO Starbucks Untuk Bisnis Kopi

Next
Next

Mengungkap Identitas Pemilik Shopee: Siapa Dibalik Kesuksesan Platform E-Commerce Terbesar?