Start Friday Asia Brand consultant

View Original

Cara Menyusun Strategi Harga Produk, Kualitas Produk versus Harga ekonomis

Sebagai pelaku bisnis, ada kalannya ketika penjualan berada dibawah maka harus menerapkan startegi penetapan harga baru. Hal ini memang sering terjadi baik di kalangan pengusaha pemula bahkan di kalangan pengusaha senior sekalipun tidak ada yang dapat memprediksi bagaiman pasar bisnis kedepan.

Harga menjadi salah satu aspek terpenting pada suatu produk. Harga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak pembeli untuk bisa memiliki produk penjual. Seperti kita ketahui bahwa harga menjadi salah satu pertimbangan utama ketika konsumen akan membeli suatu produk. Maka dari itu penjual harus dapat menentukan harga yang tepat bagi produk yang tentunya juga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

Mungkin saat ini pelaku bisnis berpikir bahwa strategi penentuan harga adalah cara menentukan harga produk agar memberikan keuntungan bagi bisnis. Namun dalam perkembangannya, strategi penentuan harga bukan hanya tentang berapa keuntungan yang bisa didapat, tapi juga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya.

Kualitas Produk vs Harga Ekonomis

Menetapkan harga produk tidak lah mudah. Dimana harga untuk produk memiliki kualitas dan value membutuhkan pendekatan yang berbeda dengan produk biaya ekonomis. Oleh karena itu, perusahaan sering melakukan survei dan menawarkannya pada tingkat rata-rata harga pesaing. 

Menetapkan harga dengan kualitas baik, perusahaan mengadopsi penetapan harga premium. Harga yang lebih tinggi memberi sinyal kualitas lebih yang lebih baik daripada produk lainnya di pasar massal. Karna semakin banyak value yang terkandung dalam produk, maka semakin tinggi kualitas produk tersebut. Perusahaan menghitung nilai dengan membandingkan nilai tambah produk perusahaan dengan produk pesaing di segmen target.

Sedangkan menetapkan harga ekonomis yang mudah dijangkau oleh pasar. Metode yang menekankan pada berbagai faktor yang memengaruhi selera dan kesukaan pelanggan berdasarkan kemampuan dan kemauan pelanggan untuk membeli produk, manfaat yang diberikan produk dan perilaku konsumen secara umum.

Harga ekonmis ini menargetkan pelanggan yang ingin menghemat uang sebanyak mungkin. Strategi ini bergantung pada kemampuan pelaku bisnis dalam mengelola pengeluaran, khususnya biaya overhead, namun tetap mempertimbangkan value dan kualitas produk yang sesuai.

Untuk itu pelaku bisnis harus memiliki wawasan yang luas tentang kondisi produk dalam proses penetapan harga. Keuangan dan hasil akhir menjadi profit atau keuntungan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui semua proses ini dengan baik, maka suatu bisnis membutuhkan perhitungan akuntansi yang tidak hanya memuat angka-angka nominal pengeluaran dan pemasukan, namun harus memiliki sistem akuntansi yang mampu menyajikan suatu prediksi berbentuk tabel maupun grafik data untuk memudahkan penilaian secara cepat dan akurat.