Cara Menjalin Ikatan Emosional dengan Konsumen Melalui Empathy Marketing

Empathy Marketing

Empathy Marketing

Pernah dengar “setiap pembelian satu set produk berarti anda telah ikut menyumbang biaya Pendidikan untuk anak kurang mampu di pedesaan”, atau bahkan Anda tertarik untuk berpartisipasi dalam program tersebut?

Itulah Empathy marketing, yaitu suatu metode marketing yang menggunakan empati untuk menarik konsumen. Empati adalah suatu cara yang powerful untuk bisa terhubung dengan konsumen. Anda dituntut untuk memahami apa yang dirasakan oleh konsumen dan menjadikan itu sebagai sarana agar mereka tertarik membayar produk / jasa yang anda tawarkan

Setiap keputusan manusia dipengaruhi oleh emosi yang dirasakannya. Hal ini yang sebaiknya menjadi fokus sebelum melakukan pemasaran, yaitu membangun ikatan emosional dengan customer. Ketika ikatan emosional dengan customer telah terjalin, maka kemungkinan untuk mengkonversinya menjadi penjualan pun akan lebih mudah.

Empathy marketing juga merupakan added value yang mampu membuat orang merasa do something / mengambil peran dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada di lingkungannya. Contohnya ialah Ketika anda ingin membeli suatu produk dengan spesifikasi yang sama, namun satu penjual menawarkan dengan memasukkan kampanye “Sebagian hasil penjualan akan disumbangkan kepada tenaga kesehatan yang berjuang melawan covid 19”. Secara naluriah, orang akan memilih untuk membeli produk tersebut, dalam persamaan harga maupun perbedaan harga yang tidak terlalu signifikan. Dengan ini, penjual sudah berhasil menembus sisi emosional dari customernya.

Empathy marketing juga dapat digunakan untuk mendapatkan data mengenai kebutuhan konsumen karena pada prinsipnya konsep ini mewajibkan kita untuk memposisikan diri sebagai customer, memahami apa yang mereka butuhkan, dan membantu mereka memperoleh apa yang mereka inginkan. Penjual harus mampu memposisikan diri sebagai problem solver yang mereka butuhkan.

Keuntungan penerapan strategi empathy marketing :

  1. Citra perusahaan menjadi positif dimata konsumen

  2. Mampu menjalin hubungan emosional dengan konsumen

  3. Turut berkontribusi menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan

Beberapa contoh perusahaan yang menggunakan strategi Empathy Marketing :

  1. PT. Beiersdorf (Nivea)

    Disaaat mewabahnya virus corona pertama kali di Indonesia, banyak perusahaan yang menggunakan strategi empathy marketing, salah satunya ialah PT. Beiersdorf Indonesia atau yang biasa dikenal dengan nivea. Nivea mengalokasikan pabrik yang berada di Malang untuk mulai beralih memproduksi Hand Sanitizer sebanyak 40 ribu botol. Hand sanitizer ini kemudian didistribusikan ke berbagai rumah sakit rujukan Covid19, Yayasan, mitra, dan para karyawan.

  2. Brompton

    Brompton menyediakan sepeda untuk 1000 pekerja di bidang Kesehatan yang diberi judul “Wheels for heroes”. Kampanye ini mengajak masyarakat mengumpulkan crowdfunding yang kemudian digunakan untuk menyediakan fasilitas sepeda bagi petugas Kesehatan di London. Dengan begitu petugas-petugas tersebut dapat tetap bekerja dan menghindari transportasi public.

  3. PT. Ruang Raya Indonesia (Ruang Guru)

    Untuk meminimalisir penularan Covid19, pemerintah membuat kebijakan untuk meliburkan sekolah dan melakukan pembelajaran jarak jauh. Menyikapi hal tersebut, Ruang guru mengambil peran untuk memberikan akses gratis belajar bagi para siswa yang melakukan sekolah online dari rumah.

Namun sebelum menggunakan strategi empathy marketing, ada baiknya untuk memperhatikan hal-hal berikut :

  1. Research. Cari tahu masalah apa yang sedang dialami masyarakat. Catat dan diskusikan dengan tim untuk merumuskan langkah apa yang dapat digunakan untuk membantu menangani masalah tersebut

  2. Utamakan nilai helpingnya, bukan selling

  3. Jangan memasukkan unsur gimmick. Konsumen akan respect jika bantuan disampaikan secara tulus

Jadi, Sudahkah perusahaan Anda siap menggunakan empathy marketing? Start Friday bisa membantu anda menyusun strategi agar lebih tepat sasaran dan menghubungkan anda dengan konsumen

Previous
Previous

Dark Mode ig Dirilis, Begini Cara Mengaktifkannya

Next
Next

Apakah Merek Anda Berjalan dengan Baik seperti yang kamu harapkan?