Brandmu Ingin Terjun Ke Dalam Metaverse? Catat Hal Penting Ini Terlebih Dahulu
Apa Itu Metaverse?
Metaverse menjadi topik yang ramai diperbincangkan dalam dunia industri teknologi kreatif. Istilah Metaverse pertama kali dikenalkan oleh Neal Stephenson pada tahun 1992 dalam novelnya yang berjudul Snow Crash. Namun istilah ini semakin dikenal di kalangan masyarakat sejak Mark Zuckerberg (CEO of Facebook) mengganti nama perusahaannya menjadi Meta Platforms Inc (Meta) dan menciptakan Metaverse. Lalu, bagaimana cara kerja Metaverse itu sendiri?
Sebelumnya perlu diketahui bahwa Metaverse merupakan gabungan antara teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang memberikan sensasi simulasi dunia nyata kepada penggunanya, sedangkan Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua/tiga dimensi kedalam suatu lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda tersebut secara nyata dalam kurun waktu tertentu.
Metaverse mampu memberikan penggunanya berbagai macam akses kemudahan untuk melakukan berbagai kegiatan bersama pengguna lainnya, misalnya seperti menghadiri konser virtual, diskusi/meeting, menghadiri pameran seni/berbelanja di toko pakaian, bermain game, hingga melakukan perjalanan online.
Lalu bisnis apa saja yang bisa masuk dan berkembang di Metaverse?
Dikutip dari finance.detik.com, ada beberapa bidang bisnis yang berpotensi memiliki peluang cuan yang cukup tinggi loh!
Diantaranya seperti bisnis NFT Art, Voxel, Konstruksi, Real Estate, Advertising, Game, Karaoke, hingga Pakaian. Untuk lebih detailnya, yuk kita bedah satu-persatu mengapa bisnis-bisnis tersebut berpotensi menghasilkan cuan!
Bisnis NFT Art berkembang cukup pesat dikarenakan bisnis ini berkonsepkan menjual karya seni berbentuk NFT yang dapat menjadi galeri virtual dalam dunia Metaverse. Mungkin beberapa dari kita sudah cukup familiar dengan istilah NFT, salah satu contoh kasusnya adalah saat salah satu mahasiswa asal Indonesia, Ghozali Ghozalu atau Ghozali Everyday mendadak viral karena meraup pendapatan hingga 1,5 Milyar dari berjualan foto selfinya di NFT. Bisnis lainnya yaitu Voxel, Voxel merupakan karya digital 3 dimensi (3D) yang dapat berbentuk bangunan, kendaraan, hingga pakaian dan tentunya dapat dijual di NFT, umumnya Voxel dapat dengan mudah dijumpai dalam games.
Selanjutnya ada bisnis Kontruksi, dikutip dari dwijendranews.com Metaverse adalah ruang di mana orang dapat membangun bangunan, taman, dan struktur lainnya sendiri. Sarana yang potensial ini membuka kemungkinan baru bagi arsitek, desainer, dan pengembang.Selanjutnya ada bisnis Real Estate, bisnis ini membantu menyediakan lahan/tanah untuk masyarakat secara virtual agar mereka dapat mengembangkan bangunan yang ingin mereka miliki di Metaverse, misalnya seperti bangunan rumah, gedung perkantoran, dan lain sebagainya.
Bisnis Advertising juga memiliki potensi yang menarik di Metaverse, karena dalam Metaverse banyak agenda event/acara yang akan berlangsung, tentu bisnis Advertising sangat membantu penyelenggara untuk mempromosikan event/acara mereka. Bisnis Game merupakan salah satu bisnis penghasil cuan terbesar di Metaverse. Sebagaimana yang kita ketahui, dunia Game sangat besar dan di Metaverse pengguna bisa mendapatkan pengalaman bermain yang lebih sehingga hal ini tentu memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik perusahaan game. Pengguna yang bisa membangun sebuah kota, lingkungan, hingga membuat avatar sendiri. Dengan item-item tersebut, pengguna bisa menjualnya dalam bentuk NFT.
Bisnis lainnya adalah bisnis Karaoke, Karaoke disini dapat berupa fasilitas/tempat seperti Bar Karaoke dan juga musik. Di Metaverse, kita bisa menjual Musik menjadi NFT. Dan yang terakhir adalah bisnis Pakaian. Bisnis ini termasuk bisnis yang sangat berkembang di Metaverse karena tiap pengguna memiliki avatar dan tentu pengguna ingin mendandani avatar mereka mulai dari pakaian hingga aksesoris.