Branding For Start Up: Mengapa Branding Penting untuk Start Up
Pada tahap awal pengembangan startup, mayoritas founder disibukkan dengan produk itu sendiri dibandingkan dengan cara menemukan audiens, memenuhi kebutuhan mereka, dan membuatnya dalam waktu cepat. Padahal, penyempurnaan produk dapat dilakukan sejalan dengan peluncurannya ke pasar, ketika anda sudah menemukan target market yang tepat dan mengetahui kebutuhan mereka. Belum lagi merumuskan strategi yang tepat untuk memposisikan bisnis anda ditengah masyarakat. Hal ini tentunya membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit.
Jika Anda seorang pengusaha pemula, kemungkinan besar Anda tidak punya cukup waktu dan uang untuk melakukan semuanya sekaligus. Salah satu tantangan terbesar dari startup, terutama yang teknologi, adalah persaingan. Lebih penting untuk menemukan kesesuaian pasar dengan produk dalam waktu yang singkat. Anda berjuang untuk kelangsungan bisnis. Tapi urgensinya saja tidak cukup.
Pada titik tertentu, Anda harus menciptakan identitas merek / brand identity untuk menarik calon investor dan klien. Dan karena persaingan yang ketat, itu harus dilakukan lebih awal dari sebelumnya. Branding membantu mendapatkan ide tentang produk Anda. Ini merupakan momentum untuk menampilkan produk Anda dengan benar. Menunda branding sama saja menghambat proses pengenalan produk anda dipasaran. Untuk sebuah startup, penting untuk menemukan jasa branding yang akan mengurus semuanya, karena branding untuk startup butuh strategi yang berbeda. Hal ini dilakukan agar anda tetap berfokus untuk membangun startup anda, melakukan penyempurnaan produk, dan tetap bisa menghemat waktu dan tenaga karena sudah ada pihak profesional yang mengurus mengenai branding startup anda.
Apa itu Branding dan Mengapa Branding penting untuk Start Up
Start up berbeda dari bisnis tradisional karena lebih fleksibel. Dalam proses pencarian model bisnis yang tepat, audiens target dan fungsionalitas produk dapat juga dapat berubah beberapa kali.
Karakteristik startup adalah:
Suatu Ide unik dan baru di pasar.
Produksi, keuangan dan sumber daya manusia terbatas.
Proses pengembangan dan promosi berlangsung cepat.
Seringkali, start up tidak memiliki perencanaan dan investasi yang tepat. Itulah sebabnya satu dari tiga startup gagal dalam dua tahun pertama keberadaannya. Tetapi ada cara untuk memperbaiki situasi dan meningkatkan peluang untuk sukses, yaitu dengan branding. Branding adalah proses mempelajari multi-faktor pasar, konsumen, niche, karakteristik produk yang dapat bertindak sebagai “magnet” untuk menarik konsumen dan investor. Jika hanya berfokus pada launching cepat, suatu startup akan mengalami kesulitan selama proses development yang mengakibatkan produk tidak konsisten. Development dan model bisnis yang kacau meningkatkan kemungkinan gagal. Produk / jasa yang masih belum memiliki konsep yang jelas biasanya akan mudah lenyap atau dikalahkan oleh perusahaan besar dan hilang dari pasaran. Sayang, bukan?
Bagi sebagian founder, ini adalah strategi bisnis yang sah. Namun perlu diingat, tujuan utamanya ialah untuk mengembangkan startup sebagai produk dengan siklus hidup berkepanjangan, sehingga bisa exit menjadi suatu company yang tidak hanya "bakar duit" tapi juga bisa berdiri secara mandiri dan mendatangkan profit. Ada baiknya untuk memikirkan branding startup terlebih dahulu untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu untuk pemasaran.
Lalu, bagaimana langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam membangun branding untuk start up? Baca postingan selanjutnya disini