Brand Kamu Lagi Stuck? Lakukan Hal Ini untuk Segarkan Brandmu!
Dalam dunia branding, perjalanan suatu brand tentu tidak akan selalu mulus. Karena perubahan tren yang cepat, sebagai owner dari suatu brand tentu kita harus cepat dalam pengambilan keputusan untuk mengikuti permintaan pasar agar dapat tetap bersaing dan eksis. Namun nyatanya, hal tersebut tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pada proses implementasinya, kerap kali kita merasa stuck dan tidak tahu harus dari mana memulai suatu perubahan atau proses pembaruan brand, terlebih lagi saat perubahan yang terjadi bersifat cepat/dadakan. Namun Fripipel tidak perlu bingung, saat hal tersebut terjadi, kita hanya perlu melakukan strategi “Brand Refresh”. Sekilas terdengar seperti kita melakukan re-branding, namun pada kenyataannya, Brand Refresh adalah suatu proses untuk merubah sedikit bagian dari komponen branding. Bedanya, Brand Refresh tidak merubah positioning brand kita dan tidak mengganti identitas brand secara keseluruhan. Brand Refresh tentu dilakukan agar Fripipel dapat tetap eksis mengikuti tren pasar. Agar lebih detail, yuk simak 5 tips berikut agar brand kamu gak stuck lagi dan tetap eksis di pasaran!
1. Merubah Konten Marketing di Media Sosial
Perubahan konten marketing di media sosial sudah sangat sering dilakukan oleh suatu brand. Konten marketing memang tidak bisa menggunakan pola atau template tertentu, karena konten marketing berkaitan dengan tren dan tren yang terjadi sering berubah dengan cepat. Konten marketing juga harus bersifat unik dan selalu up-to-date agar lebih menarik. Selain itu, Fripipel harus ingat tujuan utama kita mengunggah konten marketing adalah untuk menarik perhatian calon konsumen agar dapat meningkatkan sales.
2. Perubahan Logo
Perubahan logo disini memang terdengar seperti sebuah proses yang besar, namun hal ini tetap menjadi salah satu opsi terbaik untuk dilakukan. Kenapa sih harus sampai merubah logo? tentu saja karena perubahan tren dan pasar, namun adapun faktor internal apabila logo dari brand kamu sudah kurang relevan dengan produk kamu. Agar lebih jelas, yuk simak gambar dari perubahan logo Microsoft dari tahun ke tahun. Pada gambar tersebut, Microsoft berkali-kali merubah logo mereka bukan? Jika dipahami lebih dalam, logo terakhir Microsoft terlihat lebih modern, eksklusif, dan mencerminkan keanekaragaman produk Microsoft.
3. Merubah Color Palette Brand
Perubahan Color Palette dari suatu brand juga bisa menjadi opsi lain. Hal ini tentu sangat mencerminkan perubahan visual yang baru dan memberikan kesan lebih fresh. Fripipel bisa melihat contoh dibawah ini, Starbucks merubah Color Palette mereka dari coklat hingga menjadi warna hijau-putih. Perubahan yang terkesan simpel namun memberi efek nuansa yang berbeda di pasaran, cukup fresh bukan?
4. Menggunakan Font Baru
Penggunaan font baru dapat dikombinasikan saat penyegaran logo brand. Penggunaan font dapat terjadi karena tren di media sosial atau pasar saat ini. Pemilihan font mungkin terlihat sepele, namun Fripipel harus tetap melakukan ini agar brand kamu tetap dapat ter-notice oleh konsumen dan terus diingat. Misalnya seperti saat kita membicarakan Google, tanpa kita sadari, font yang digunakan oleh Google sudah berubah beberapa kali dan perubahan itu terjadi seiringan dengan tren yang terus bergerak (mengarah ke modernisasi)
5. Penyesuaian Tagline
Penyesuaian tagline dapat menjadi opsi untuk menjawab kebutuhan pasar. Tagline sendiri merupakan suatu pesan kuat dari brand kamu agar dapat meningkatkan awareness dan menjadi pembeda antara brand kamu dan kompetitor. Perubahan tagline dapat dilakukan apabila inti/pesan yang ingin kamu sampaikan di Tagline sebelumnya sudah tidak relevan dan sudah “basi” di pasaran. Perubahan ini dapat menjadi suatu gerakan baru yang memberikan nuansa baru dalam suatu brand. Perubahan Tagline umumnya akan mendapatkan perhatian dan hal tersebut tentu dapat meningkatkan awareness untuk brand kamu sendiri.
Nah, sekarang bagaimana Fripipel? Apakah kamu sudah memikirkan strategi atau step mana yang akan kamu ambil untuk menyegarkan kembali brand kamu?