Brand Fashion Eco-friendly, Bagaimana Branding Mempengaruhi Perilaku Konsumen 2021 (Copy)

Industri fashion ibarat 2 sisi mata uang. Di satu sisi memang menunjang gaya hidup masyarakat akan kebutuhan fashion terkini, tetapi di sisi lain ada isu lingkungan yang kerap mendapatkan kritik. Salah satunya lewat produksi berbagai macam fashion items yang memperparah efek global warming.

Brand Fashion Eco Friendly?

Dengan adanya hal tersebut terdoronglah beberapa brand fashion melakukan eco friendly atau bisa disebut juga sustainable fashion. Sustainable fashion sendiri memiliki arti yaitu praktik mode yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan dan sosial. Upaya bisnis dengan memanfaatkan sustainable fashion pun kian menjadi tren dan populer oleh konsumen.

Biasanya sustainable fahion memiliki harga akan sedikit lebih mahal. Tapi harga yang lebih tinggi ini seimbang dengan lebih sedikitnya kerusakan yang ditimbulkan oleh brand ini terhadap lingkungan. Beberapa dari brand internasional yang sudah sustainable termasuk H&M ConsciousLevi’sColumbia.

image source: tinkerlust

Perilaku Konsumen 2021

Dengan adanya fenomena sustainable fashion membuat kebiasaan dan perilaku konsumen pun ikut berubah. Dimana konsumen tergerak secara sadar membeli, memakai (mengkonsumsi), memiliki pakaian yang sesuai dengan nilai fesyen berkelanjutan. Mengetahui nilai mana yang diri kita dukung, selalu ada dampak positif maupun negatif bagi keberlangsungan lingkungan dan kemanusiaan dalam setiap pilihan kita dalam berpakaian.

Berdasarkan riset terbaru dari Pulse of the Fashion Industry menunjukkan bahwa 75 persen konsumen mulai memandang keberlanjutan sebagai aspek yang sangat penting. Konsumen menganggap sustainable fashion sebagai salah satu prasayarat dasar dalam membeli produk. Dengan kata lain, belum banyak konsumen yang secara aktif mencari produk yang mendukung sustainable fashion dan juga belum berharap seluruh produk fashion mereka berkelanjutan.

Dalam bebebrapa waktu terakhir, banyak brand - brand fashion yang meluncurkan produk sustainable, contohnya barang – barang yang terbuat dari bahan daur ulang. Dengan begitu konsumen mengharapkan hal ini menjadi suatu norma yang terus dilakukan, bukan hanya sebagai cara unik untuk meningkatkan nilai jual.

Akan tetapi konsumen tetap memiliki pilihan melalui setiap rupiah yang mereka keluarkan. Oleh karena itu, pelaku industri memiliki tugas yang lebih berat untuk mendukung sustainale fashion semakin jelas untuk semua pihak dan mengubah perilaku konsumen menjadi eco friendly.

Sudahkan kalian menjadi para konsumen yang sustainable?

Previous
Previous

Bagaimana Design Agency Surabaya tetap Inovatif?

Next
Next

Tips Meningkatkan Engagement ditahun 2021