Bangkitkan Sektor Pariwisata Melalui Destination Branding
Sebagai salah satu sektor penggerak perekonomian, pariwisata menyumbang kontribusi yang sangat besar bagi sebuah negara khususnya di Indonesia. Geliat pariwisata dan pergerakan jutaan orang dalam perjalanan wisata secara tidak langsung juga menuntut pemerintah bersama pengelola destinasi wisata untuk terus konsisten meningkatkan kualitas pariwisatanya, baik dari sisi destinasi, industri, kelembagaan, maupun pemasarannya.
Sejauh ini, wisatawan mancanegara telah akrab dengan destinasi wisata di Bali maupun Lombok. Namun ternyata, masih banyak destinasi wisata di Indonesia yang belum diperkenalkan secara maksimal. Misalnya saja Kalimantan, Sulawesi, Papua, Aceh, maupun provinsi lainnya. Sebagai upaya untuk membuat destinasi ini lebih dikenal oleh wisatawan secara luas, dibutuhkan sebuah brand management untuk meningkatkan citra dari destinasi wisata tersebut. Brand management dari destinasi wisata merupakan sebuah proses berkelanjutan untuk menciptakan brand dengan nilai positif yang selaras dengan tujuan pengelolaan destinasi wisata tersebut. Dalam hal ini, branding juga berbicara tentang bagaimana destinasi dapat mengelola image dan reputasi dengan cara memenuhi janji kepada wisatawan. Brand management yang akan dilakukan oleh kebanyakan pariwisata merupakan destination branding.
Destination branding sendiri sebenarnya merupakan suatu pengembangan dari city branding, yaitu terfokus pada salah satu lokasi atau destinasi sesuai dengan karakteristiknya sendiri. Mengingat setiap tempat memiliki keunikannya masing-masing. Prinsip dari branding sendiri adalah berupaya membuat citra positif, membangun kepercayaan, dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Untuk mengembangkannya dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, mulai dari pengelola hingga masyarakat. Jadi secara sederhana destination branding adalah jati diri atau identitas yang membuat destinasi dapat diidentifikasi secara berbeda dengan destinasi yang lain, dan agar target wisatawan dapat dengan mudah mengingatnya. Brand dapat diidentifikasi melalui komponen-komponen yang biasa disebut dengan elemen merek atau brand elements.
Contohnya saja, jika Anda sedang menyebutkan sebuah destinasi tertentu, secara langsung Anda akan terbayangkan bagaimana kondisi dari destinasi tersebut. Sebut saja ketika bagaimana wisatawan akan teringat dengan pantai ketika mendengar nama Bali, atau Malioboro ketika Yogyakarta disebutkan. Kedua hal ini bisa dengan cepat terasosiasikan karena adanya destination branding.
Mengapa Membutuhkan Destination Branding?
Untuk membedakan destinasi dari pesaing
Apabila berbicara mengenai perbedaan antara destinasi Bandung dengan Batu, masih banyak yang mengira bahwa kedua tempat ini tidak memiliki perbedaan dari sisi kondisi geografis, karena sama-sama daerah pegunungan. Namun jika dilihat kembali, Bandung akan lebih identik dan lebih populer dengan nuansa alamnya sedangkan Batu dengan aneka bunga dan wahananya. Melalui perencanaan brandignya, meskipun terllihat memiliki karakteristik sama namun bisa menjadi pembeda. Perbedaan ini akan menggelitik rasa penasaran wisatawan untuk mencoba mengunjungi daerah wisatanya.
Membangun citra pada wisatawan
Suatu tempat wisata dapat memberikan kesan pertama tersendiri bagi calon wisatawan yang pertama kali mengenal suatu destinas. Maka semakin baik penggambaran daerahnya, semakin baik juga citra dalam benak konsumen. Terlebih apabila ditunjang dengan pelayanan sesuai dengan pemasarannya. Tentunya pengalamannya berwisata akan terus teringat dan membekas jadi pengalaman menyenangkan. Contohnya seperti saat Yogyakarta menawarkan destinasi bagi para anak muda. Mulai dari hiburannya, tempat belanjanya, kulinernya, hingga harganya sangat cocok bagi anak muda. Karenanya terbangun terus pemahaman bahwa Yogya = anak muda.
Meningkatkan daya tarik destinasinya
Saat sebuah destinasi dikenalkan secara terus menerus dengan memanfaatkan media sosial hingga influencer, menunjukkan berbagai testimoni, serta ditunjang dengan berbagai sarana prasarana, tentunya hal ini akan semakin membuat orang penasaran. Akibatnya daya tarik destinasi tersebut akan semakin besar. Salah satu sektor yang terdampak karena adanya pandemi berkepanjangan adalah sektor pariwisata. Berkurangnya pengunjung karena menerapkan protokol kesehatan memukul sektor ini. Namun dengan mengupayakan destination branding terlihat peluang yang akan membuat destinasi pariwisata bangkit kembali.
Itulah beberapa hal yang menjadi alasan mengapa saat ini destination branding sudah harus dipertimbangkan oleh berbagai destinasi wisata. Destination branding merupakan sebuah upaya yang dibutuhkan untuk membangun competitive identity dengan cara mengelola reputasi destinasi yang dapat dipercaya.